Harga Pertalite Rp10 Ribu Karena APBN Membengkak, Warganet Minta IKN Ditunda

24 Agustus 2022, 14:48 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menguraikan resiko jika kenaikan harga BBM jenis pertalite dan solar tidak dilakukan. /

INFOSEMARANGRAYA.COM – Baru-baru ini kabar bahwa BBM bersupsidi, pertalite dan solar, naik karena APBN membengkak menjadi permbicaraan warganet.

Pasalnya, diperkirakan harga pertalite akan naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter.

Kenaikkan harga BBM bersubsidi tersebut diakibatkan oleh membengkaknya APBN berkat subsidi engergi yang semakin besar berkat harga minyak mentah dunia yang melonjak.

Baca Juga: Harga Pertalite Naik Jadi Rp10 Ribu Karena APBN Membengkak, Susi Pudjiastuti Minta Pemerintah Hemat

Seperti yang sudah banyak diketahui, harga minyak dunia kini mengalami lonjakan tinggi berkat perang Rusia-Ukraina yang masih terjadi hingga saat ini.

Karena terjadi pembengkakan APBN yang sangat besar tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemarintiman dan Investasi, Luhut Panjahitan, mengaku bahwa pemerintah terpaksa harus menaikkan harga BBM bersupsidi.

Menurut perhitungan pengamat, kenaikan harga pertalite kali ini akan terjadi sebesar 30% atau diperkirakan harga pertalite akan naik menjadi Rp10 ribu per liter.

Baca Juga: Apa Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air? Wajib Tahu! Hampir Sama tapi Ada Banyak Perbedaan

Kenaikkan harga BBM bersupsidi seperti pertile yang menjadi Rp10 ribu per liter ini tentunya langsung membuat publik mengeluh. Banyak warganet yang menyuarakan bahwa kenaikan ini akan berimbas kepada banyak warga menengah ke bawah di Indonesia.

Selain itu, berbagai harga kebutuhan pokok juga akan naik yang tentunya akan semakin membebani masyarakat.

Melihat alasan naikknya harga pertalite menjadi Rp10 ribu per liter ini bukan hanya karena harga minyak mentah dunia yang melonjak, melainkan juga karena APBN yang membengkak, warganet ramai-ramai menyatakan bahwa proyek besar pemerintah juga harus dipertimbangkan kembali.

Baca Juga: Kini Sudah Ada Link Download Film Sayap Sayap Patah di LK21 dan Telegram? Nonton Pakai Link Legal Tanpa Iklan

Bahkan, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyatakan bahwa pemerintah juga harus berhemat dan menyarankan pemerintah harus bersikap tegas untuk bisa membubarkan atau menggabungkan lembaga atau komisi yang tidak signifikan.

Di sisi lain, warganet juga banyak menyatakan bahwa pemerintah juga harus ikut berhemat APBN dengan cara mempertimbagkan kembali proyek-proyek besar seperti IKN dan kereta cepat.

Melalui media sosial Twitter, warganet menyampaikan saran mereka untuk menghemat APBN dengan cara menunda berbagai projek besar negara yang memakan banyak APBN untuk saat ini.

“Proyek gede kayak IKN juga belum perlu-perlu amat. Daripada ntar pas di tengah jalan lagi ngebangun tambah bikin ngos-ngosan anggaran?Belajar dari KCIC aja.”

“Bentar lagi pemilu. Sukar utk dilakukan deh. Lebih baik ditunda dulu bikin IKN nya. Arahkan dana yg tadinya buat IKN utk hal2 lain yang lebih bermanfaat. Lagian urgensinya buat IKN apa sih?”

“Proyek-proyeknya yang urgent juga ditunda juga dong, misal IKN, KCJB”

“Stop IKN! Stop Kereta Cepat! Stop infrastruktur yang tidak mendesak!”

“Atau mungkin ya mungkin para pejabat yang terhormat bisa berhemat gitu. Diantaranya:

1. Pangkas lembaga yang gak perlu

2. Efisiensi tunjangan

3. Pembangunan yang urgensinya ngga terlalu ya ntar dulu ajaaa

4. Bikin mass transport yang menjangkau semua wilayah”

Hingga saat ini sendiri Presiden Jokowi masih belum memberikan pernyataan resmi mengenai kenaikan harga pertalite menjadi Rp10 ribu per liter. Namun, banyak warganet berharap agar negara juga bisa berhemat agar tidak membebani rakyat.***

Editor: Alfiansyah

Tags

Terkini

Terpopuler