Netizen Bandingkan Harga Sawit dan Migor dengan Malaysia Rp4000 per Kilo Sawit untuk Rp8000 per Liter Migor

13 Juli 2022, 19:06 WIB
Netizen bandingkan harga sawit dan migor di Indonesia dengan Malaysia /

INFOSEMARANGRAYA.COM – Permasalahan harga minyak goreng alias migor di Indonesia nampaknya masih belum menemui titik terang. Kabar terbaru bahkan menyatakan bahwa harga sawit makin turun saja, dan dibanderol dengan harga Rp1.000 per kilo.

Fenomena harga sawit yang murah dan harga migor yang mahal di Indonesia ini ternyata sangat berbeda dengan negara tetangga Malaysia.

Diketahui negara tetangga, Malaysia, kini membanderol harga sawit di negaranya dengan harga Rp3.600 – 4.500 per kilo (dikonversi ke rupiah), ketika di Indonesia harga sawit mentah dari petani dihargai Rp1.000 per kilo.

Selain itu, harga minyak goreng atau migor, yang menjadi permasalahan masyarakat Indonesia karena harganya yang mahal, mencapai Rp25.000 per liter, di Malaysia harga migor dibanderol sangat murah, yaitu Rp8.500 - 9.500 per liter (dikonversi ke rupiah).

Baca Juga: Mantan Menko Maritim Bandingkan Sawit Indonesia dengan Malaysia yang Murah: Pemerintah Bisanya Naikkan Harga

Hal ini tentunya membuat netizen bingung melihat perbandingan harga jual sawit yang lebih murah di Indonesia, namun harga jual migor yang sangat mahal di Indonesia dan berbanding terbalik dengan negara tetangga, Malaysia.

Bahkan, melalui laman media sosial Twitter, Mantan Menko Marintim, Rizal Ramli, sempat membuat unggahan yang sentil pemerintah karena masih belum bisa mengatasi permasalahan harga sawit yang rendah dan migor yang tinggi di Indonesia.

Di sisi lain, hal yang membua harga jual migor di Malaysia begitu murah adalah dikarenakan pemberlakuan sistem subsidi dari pemerintah Malaysia.

Diketahui, hingga saat ini negara Malaysia masih memberlakukan sistem subsidi Cooking Oil Stabilization Scheme (COSS) yang membuat harga jual migor sangat murah dan terjangkau masyarakat umum.

Baca Juga: PPPK 2022 Kapan Dibuka? Catat Tanggal Dibuka, Pantau Link Berikut ini, Lengkap Ada umlah Formasi Rekrutmen!

Mendapati perbandingan yang cukup menonjol antara harga jual sawit yang rendah dan harga jual migor yang tinggi, netizen tentunya dibuat kebingungan dengan sistem yang diberlakukan.

Banyak netizen yang merasa kasihan atas nasib para petani sawit Indonesia yang mendapati harga sawit sangat rendah ketika berbagai bahan pokok lain, selain migor, juga ikut melonjak.

Melalui media sosial Twitter, netizen banyak berkomentar mengenai kebingungan mereka atas harga jual sawit yang rendah, dan harga migor yang masih melambung tinggi.

“Heran, Penghasil CPO terbesar dunia, rakyatnya terpaksa membeli minyak curah yang harganya seperti minyak goreng premium zaman SBY, padahal konstitusi suruh sejahterakan rakyatnya, negara lain gak ada sawit harga minyak premium lebih murha. Aneh memang wakanda.”

Baca Juga: Kasus Polisi Tembak Polisi Timbulkan Kejanggalan, Apa Tugas Sebenarnya dari Brigadir J dan Bharada E?

“Bayangkan, kok bisa di kala minyak goreng mahal, petani sawit justru merugi? Masak menyejahterakan petani sawit dan turunkan migor gak bisa? Kenapa?”

“Nggak cuma sawit, petani lainnya juga gitu kok.”

“Awalnya pengen mengatasi kenaikan migor? Eh, sekarang berefek ke harganya untuk petani.”

“Kasihan petani sawitnya, petani lo ya bukan pengusaha sawit.”

Baca Juga: Kasus Polisi Tembak Polisi Timbulkan Kejanggalan, Apa Tugas Sebenarnya dari Brigadir J dan Bharada E?

Selain itu, banyak juge netizen yang membagikan informasi mengenai harga sawit di wilayah masing-masing, yang ternyata jauh lebih rendah, dan tidak mencapai angka Rp 1.000 per kilo.

“Indonesia bagian mana yang jual sawit sekilo seribu? Di Jambi harga sawit per kilo 600 perak. Miris.”

“Tempat saya malah 700 (per kilo).”

“Di sini harganya di bawah 1.000 malah.”

Melihat fenomena ini tentunya netizen dibuat kebingungan dengan alasan mengapa harga sawit mentah dari petani sangat rendah, namun harga jual migor sangat tinggi, tidak seperti negeri tetangga Malaysia yang stabil dalam menjual migor dengan harga murah dan membeli sawit dengan harga cukup tinggi.***

Editor: Maruhum Simbolon

Tags

Terkini

Terpopuler