Tanggapi Soal Penggunaan Istilah ‘Oknum’ Untuk Pelaku Kejahatan, Najwa Shihab: Demi Nama Baik Instansi

6 Desember 2021, 11:51 WIB
Menanggapi kasus pelecehan dan kekerasan seksual , Najwa Shihab dukung pernyataan Zen RS dibalik kata oknum /Instagram @najwashihab

INFOSEMARANGRAYA.COM – Menanggapi kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang mulai banyak terangkat di Indonesia, Najwa Shihab dukung pernyataan Zen RS mengenai kejahatan yang bersembunyi dibalik kata ‘oknum’ sebagai jalan keluar. Jurnalis tersebut berikan tangapan menohok, sebut demi nama baik institusi.

Melalui unggahannya di media sosial Instagram pribadinya, @najwashihab, Najwa Shihab mengunggah sebuah tangkapan layar yang diambil dari akun Twitter Zen RS pada 23 Sempetember 2018 lalu.

Editor Narasi News Room ini menuliskan sebuah cuitan untuk menanggapi unggahan pengguna Twitter @bapakguru soal penafsiran kata ‘oknmu’ yang sering digunakan untuk menyebut pelaku kejahatan.

Baca Juga: Kuota Internet Gratis dari Kemdikbud Segera Cair 11-15 Desember 2021, Ini Cara Cek Berbagai Provider

“Untuk setiap aib yang tidak mungkin diakui, bahasa Indonesia menyediakan jalan ke luar yang menyebalkan: oknum.”

Zen RS menyatakan bahwa penggunakan kata ‘oknum’ sebagai penyebutan para pelaku kejahatan adalah suatu tindakan untuk menupi aib dan menghapus jejak keburukan suatu instansi yang bersangkutan.

Ternyata unggahan tiga tahun silam itu masih sangat relevan dengan keadaan sekarang, di mana mulai banyak kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang terangkat ke media dan pelakunya kebanyakan adalah orang-orang dari instansi penting, seperti polisi, dosen bahkan guru agama.

Baca Juga: Gunung Bromo Tidak Terdampak Dengan Erupsi Gunung Semeru, Bromo Tetap Beroperasi

Itu sebabnya, pemilik acara Mata Najwa ini mengunggah postingan lama tersebut dan membandingkan dengan keadaan sekarang ini.

“Demi #NamaBaikKampus, atau nama-nama insitusi lainnya (you name it), sangat mudah oknum dikambinghitamkan untuk hal-ihwal yang sebenarnya bersifat struktural. Jika situasinya suah sistematik,niscaya akan muncul pengulangan-pengulanagan, sehingga lama-lama peng-oknum-an pasti tak memadai lagi untuk menjadi nama baik instansi manapun.”

Melalui unggahan tersebut, Najwa Shihab membongkar fakta bahwa banyak instansi, terlebih instansi pendidikan seperti kampus, yang menggunakan istilah ‘oknum’ untuk melindungi nama baik kampus.

Baca Juga: Fakta-fakta Erupsi Gunung Semeru: Bikin Kecamatan di Lumajang Gelap Gulita hingga Penyebab Curah Hujan Tinggi

“Kata ‘oknum’, misalnya ini sebenarnya praktik mengakui tapi sekaligus menyangkal.”

Najwa Shihab dengan terang mengatakan bahwa istilah ‘oknum’ dijadikan alat untuk mengakui sekaligus menyangkal. Sehingga, kondisi riil dalam masyarakat yang tidak baik-baik saja tidak terpublikasi.

“Untuk memperbaiki keadaan dibutuhkan kesadaran, juga pengakuanm bahwa kondisinya memang tidak baik-baik saja.”

Baca Juga: Bantu Korban Erupsi Semeru, Pemkab Kediri Salurkan Logistik ke Beberapa Titik Pengungsian

Dari unggahan tersebut, Najwa Shihab berusaha menunjukkan kepada masyarakat umum bahwa penggunakan kata ‘oknum’ adalah untuk menutupi aib dan menghindari nama buruk suatu instansi terkait kejahatan.

Ia juga mengingatkan bahwa usaha seperti ini akan semakin sistematis dan kebenaran tidak akan segera terwujud.

“Semakin gigih usaha menutup-nutupi, kita akan makin jauh dari jalan terang perbaikan.” Ucapnya dalam unggahan Instagram pada 5 Desember 2021 tersebut.

Baca Juga: Pasca Erupsi Gunung Semeru, BNPB Akan Memberikan Dana Tunggu Untuk Masyarakat Terdampak

Najwa Shihab menunjukkan fakta kepada publik bahwa penggunakan istilah ‘oknum’ harusnya tidak menjadi alat untuk suatu istansi menyembunyikan aib mereka atas apa yang benar-benar terjadi.

Pelaku kejahatan harus mengakui kejahatannya dan menerima konsekuensinya, termasuk instansi bersangkutan tidak malah bersembunyi dan membuat korban semakin tertindas.***

Editor: Aisya Nur Aziza

Tags

Terkini

Terpopuler