INFOSEMARANGRAYA.COM,- Baru-baru ini heboh penemuan bangunan baru pada ekskavasi lanjutan di situs Dingkel Kabupaten Indramayu pada Minggu 30 Mei 2021.
Bangunan bersejarah ini diduga sebuah struktur Candi berupa bata susun yang ditemukan di kedalaman 1 meter
Menurut Ketua Tim Penelitian Arkeologi Situs Sambimaya, Nanang Saptono mengaku akan menelusuri lebih lanjut temuan ini dengan membuat tiga kotak ekskavasi di sekitar lokasi temuan.
Baca Juga: Fabio Quartararo Juarai MotoGP Mugello Italia, Dimana Marc Marquez dan Rossi?
Baca Juga: Dua Wisatawan Terseret Ombak Pantai Menganti Kebumen, Satu Meninggal Balita Hilang
“Akan kita telusuri terus arah struktur bangunan yang ditemukan oleh tim ini,” jelas Nanang Saptono, Minggu 30 Mei 2021.
Tak hanya itu, pihaknya juga menemukan pecahan gerabah lokal dan bata yang berdesakan di temuan struktur tersebut.
Sedangkan menurut Arkeolog dari BOCB Banten, Sonny Prasetiya Wibawa justru mengindikasi temuan ini berdiri sendiri dan tidak terkait dengan temuan sudut di sisi selatan pada ekskavasi bulan Desember 2020 lalu.
“Nampaknya struktur ini berdiri sendiri. Namun untuk memastikannya kita akan buka kotak ekskavasi baru,” kata Sonny.
Atas temuan baru ini, Sonny berharap agar bangunan tersebut menjawab semua pertanyaan yang selama ini menjadi perbincangan masyarakat terkait apakah bangunan Candi atau bangunan lain.
Baca Juga: Pengadilan Negeri Semarang Rusak Diterjang Angin Kencang, Ada Berkas Perkara Rusak?
Baca Juga: Mengaku Bisa Gandakan Uang 1 Miliar, Gus Palsu dan Dua Pengikutnya Ditangkap
Sementara itu, Ketua TACB Kabupaten Indramayu pun berharap adanya penelitian arkeologi ini dapat mengungkap jejak peradaban manusia Indramayu di masa Kerajaan Hindu Budha.
Terkait penemuan ini juga membutuhkan keterlibatan Pemerintah Indramayu apalagi soal anggaran agar mempercepat proses pengungkapan sejarah dibalik bangunan tersebut.
Dalam proses pengungkapan situs bersejarah ini turut melibatkan arkeolog dari Balar Bandung, BOCB Banten, dan TACB Kabupaten Indramayu. Selain itu tenaga lokal pun juga diperlukan dalam proses ekskavasi yang diperkirakan berlangsung hingga 9 Juni mendatang.***