Network
INFOSEMARANGRAYA.COM – Korea Selatan berduka. Sejak Senin hingga hari Selasa, 9 Agustus 2022, curah hujan lebat lada Ibu Kota Korea Selatan, Seoul. Tercatat 8 orang tewas dan beberapa hilang dalam insiden bencana alam tersebut.
Sejak Senin malam kemarin, Seoul, Ibu Kota Korea Selatan, dilanda hujan lebat yang membuat beberapa wilayah terendam banjir hingga memicu tanah longsor.
Menurut Kementerian Dalam Negeri dan Kemamanan Korea Selatan, hingga Selasa ini, tercatat 8 orang dinyatakan tewas dalam insiden banjir, tanah longsor, dan insiden lainnya yang terjadi akibat curah hujan tinggi.
Baca Juga: Banjir Dahsyat di Korea, KBRI Seoul: Begini Nasib Ribuan WNI yang Tengah Menetap Disana
Selain korban jiwa, 7 orang lainnya dinyatakan hilang dan bahkan 4 orang diantaranya hilang di wilayah tempat tinggal Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, di distrik Seocho Seoul.
Terjadinya curah hujan yang sangat lebat melanda Ibu Kota Korea Selatan, Seoul, sejak Senin malam kemarin ini tercatat sebagai rekor curah hujan tertinggi selama 115 tahun terakhir.
Selain itu, berdasarkan penuturan Korea Meteorological Administration, curah hujan lebat yang melanda Seoul yang menimbulkan beberapa korban jiwa dan hilang ini diperkirakan akan terus terjadi hingga Jumat depan.
Baca Juga: Seoul Dilanda Banjir! Catat Rekor Curah Hujan Paling Lebat Selama 115 Tahun Terakhir
Bencana alam yang melanda Seoul, Korea Selatan, yang mengakibatkan terjadinya serentetan insiden bencana lainnya ini menimbulkan kengerian bagi seluruh warga Korea Selatan.
Pada Selasa, 9 Agustus 2022 ini, dikabarkan bahwa ada anak 13 tahun bersama dua orang dewasa ditemukan tewas setelah apartemen bawah tanah mereka terendam banjir di wilayah distrik Gwanak.
Selain itu, di distrik Dongjak, Seoul Selatan, seorang pekerja layanan publik yang sedang membersihkan puing-puing banjir ditemukan tewas karena tersengat listrik.
Baca Juga: Kota Seoul Korea Selatan Dilanda Banjir Bandang, Warga: Seperti Film Horror
Dua orang lainnya juga ditemukan tewas di bawah reruntuhan halte bus di kotan Gwangju.
Selain korban jiwa dan hilang, hujan lebat yang melanda Seoul, Korea Selatan, ini juga mengakibatkan berbagai fasilitas penting rusak dan tidak dapat digunakan, kerusakan di wilayah konstruksi, hingga kerusakan pada bagian pembangkit listrik.
Wilayah Korea Selatan sendiri dinyatakan sebagai negara yang rentan akan bencana hujan lebat akibat adanya deforestasi dan kurangnya sumber daya.***
