Denmark Menarik Pasukan dari Mali Saat Pemerintah Militer Menyerang Prancis

- 28 Januari 2022, 09:15 WIB
Dalam file foto ini, tentara Prancis dari 'Belleface' Desert Tactical Group (GTD) mencoba memindahkan kendaraan lapis baja segala medan selama Operasi Barkhane di Ndaki, Mali.
Dalam file foto ini, tentara Prancis dari 'Belleface' Desert Tactical Group (GTD) mencoba memindahkan kendaraan lapis baja segala medan selama Operasi Barkhane di Ndaki, Mali. /Reuters/

 

INFOSEMARANGRAYA.COM - Denmark mengatakan akan mulai menarik pasukannya keluar dari Mali setelah pemerintah transisi negara Afrika Barat itu pekan ini mendesak penarikan segera, sebuah pukulan bagi Prancis ketika operasi keamanannya di wilayah Sahel mulai terurai.

Keputusan itu muncul di tengah ketegangan antara Mali dan mitra internasionalnya, termasuk badan-badan regional dan Uni Eropa, yang telah memberikan sanksi kepada Mali setelah pemerintah militer gagal menyelenggarakan pemilihan menyusul dua kudeta.

Ketegangan juga meningkat atas tuduhan bahwa otoritas transisi telah mengerahkan kontraktor militer swasta dari Grup Wagner yang didukung Rusia ke Mali, yang menurut beberapa negara Uni Eropa tidak sesuai dengan misi mereka.

Baca Juga: Update 2022, Link Resmi Download Minecraft Pocket Edition, Asli Bukan Apk Mod!

“Kita dapat melihat bahwa pemerintah transisi Mali, atau para jenderal kudeta, tadi malam mengirimkan pernyataan publik di mana mereka kembali menegaskan bahwa Denmark tidak diterima di Mali, dan tentu saja kami tidak akan tahan dengan itu,” Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis. “Jadi karena itu kami telah memutuskan untuk menarik pulang tentara kami.”

Kami "akan melanjutkan kerjasama yang baik dan erat dengan sekutu Eropa kami" dan menjaga tekanan pada penguasa Mali "untuk mendapatkan kembali demokrasi, untuk menciptakan keamanan bagi penduduk di Mali, untuk melawan kelompok teror", Kofod menambahkan.

Denmark telah mengirim 105 personel militer ke Mali pada 18 Januari untuk bergabung dengan misi pasukan khusus Eropa, yang dikenal sebagai Takuba, yang dibentuk untuk membantu Mali menangani kelompok bersenjata. Dikatakan pasukannya telah dikerahkan setelah "undangan yang jelas" dari Mali.

Baca Juga: Info Loker Terbaru, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Buka 5 Posisi Lowongan Kerja untuk SMA/SMK dan S1

Namun pemerintah Mali mengatakan minggu ini terkejut dengan kehadiran Denmark karena keputusan belum dibuat atas permintaan dari Denmark pada bulan Juni untuk mengerahkan pasukan.

Halaman:

Editor: Alfiansyah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x