212 Warga Palestina Tewas, Israel Akan Lanjutkan Serangan Roket

- 18 Mei 2021, 17:36 WIB
Kepulan asap di sebuah bangunan usai serangan udara Israel
Kepulan asap di sebuah bangunan usai serangan udara Israel /Reuters

INFOSEMARANGRAYA.COM - Pertempuran lintas perbatasan antara Israel dan Hamas tampaknya mereda sedikit pada Selasa pagi, dengan tidak ada korban jiwa yang tercatat di Gaza untuk pertama kalinya sejak permusuhan meletus pada 10 Mei, dan lebih sedikit serangan roket jarak jauh Palestina.

Tetapi seruan oleh Presiden AS Joe Biden pada hari Senin untuk mendukung gencatan senjata tampaknya tidak dihiraukan.

Israel mengatakan akan melanjutkan, untuk saat ini, dengan serangan untuk menghancurkan kemampuan faksi bersenjata Hamas dan Jihad Islam dan serangan roket terus berlanjut.

Baca Juga: Muhammadiyah Minta Pemerintah Tutup Tempat Wisata dan Siapkan Strategi Ini Demi Atasi Lonjakan Covid-19

Amerika Serikat dan kekuatan dunia lainnya telah mendorong diakhirinya eskalasi paling sengit dalam konflik selama bertahun-tahun, di mana para pejabat Gaza mengatakan 212 warga Palestina, termasuk 61 anak-anak dan 36 wanita, telah tewas.

Belum ada kabar tentang korban Israel pada hari Selasa. Sepuluh orang telah tewas di Israel, termasuk dua anak, dalam serangan roket atau rudal Palestina sebelumnya.

Dalam tanda-tanda kemungkinan penyebaran kekerasan, militer Israel mengatakan pasukannya menembak mati seorang Palestina yang mencoba menyerang mereka dengan senjata dan bahan peledak improvisasi di Tepi Barat yang diduduki dan menjatuhkan kendaraan udara tak berawak (UAV) di dekat perbatasan. dengan Jordan pada hari Selasa. 

Baca Juga: Netizen Hujat Syahrini Karena Pamerkan Lekuk Tubuh Saat Memakai Mukena

Pemogokan umum dilakukan Selasa di Yerusalem Timur, kota-kota Arab di Israel dan di Tepi Barat yang diduduki Israel, dengan unggahan di media sosial mengibarkan bendera Palestina dan mendesak solidaritas "dari laut ke sungai".

Bisnis Palestina di seluruh Yerusalem Timur ditutup, termasuk di Kota Tua yang bertembok, dan di kota pelabuhan campuran Yahudi-Arab Haifa di Israel utara, penyelenggara protes Raja Zaatar mengatakan kepada Reuters bahwa pemogokan itu telah menutup 90% bisnis di lingkungan Arab. 

Halaman:

Editor: Alfiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x