PM Malaysia Ingin Jadikan Melayu Bahasa Resmi di ASEAN, Netizen Indonesia Langsung Tolak Keras!

24 Maret 2022, 19:00 WIB
PM Malaysia mengusulkan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua di ASEAN, muncul reaksi keras dari netizen Indonesia. /World of Buzz/

INFOSEMARANGRAYA.COM – Perdana Menteri Malaysia baru saja mengusulkan penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua yang resmi di ASEAN, yang menimbulkan reaksi keras dari netizen Indonesia.

Mengutip dari Bernama, Perdana menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan dia akan berdiskusi dengan para pemimpin ASEAN lainnya terkait usulan ini.

Ismail Sabri mengemukakan gagasan ini pada 23 Maret, sebagai jawaban atas pertanyaan di Majelis Tinggi (Dewan Negara) yang menanyakan tentang upaya mengangkat bahasa ibu negara di tingkat internasional.

Baca Juga: Jadi Tren Baru, Ada Demam Pelatih Korea Selatan di Asia Tenggara? Mulai dari Vietnam sampai Malaysia

Ismail Sabri mengatakan selain Malaysia, bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa pengantar di beberapa negara tetangga.

Ia mengatakan bahasa Melayu juga digunakan di Indonesia, Brunei dan Singapura, serta di Thailand selatan, Filipina selatan, dan di sebagian Kamboja.

Ismail mengklaim ada ratusan ribu orang yang bisa berbahasa Melayu di Kamboja, Vietnam, dan Laos.

Baca Juga: Goh Soon Huat dan Shevon Jemie Lai Pindah Latihan Badminton ke Tangerang Selatan dari Malaysia

“Jadi tidak ada alasan mengapa kami tidak dapat menjadikan Bahasa Melayu sebagai salah satu bahasa resmi Asean,” sebut PM Malaysia tersebut.

"Kami akan berkoordinasi dalam hal ini dan saya akan berdiskusi dengan para pemimpin negara-negara yang menggunakan bahasa Melayu agar mereka setuju untuk menjadikannya bahasa kedua Asean,” lanjut Ismail Sabri.

Dia menambahkan, Malaysia kemudian akan membicarakan masalah ini dengan para pemimpin Asean lainnya yang negaranya juga memiliki penduduk yang menggunakan Bahasa Melayu sebagai bahasa lisan.

Baca Juga: Tolak Pengungsi Rohingya Masuk Indonesia, Kapal Pengungsi Beralih Ke Malaysia

Ia juga menyebut bahwa saat ini hanya ada empat negara ASEAN yang menggunakan bahasa Inggris dalam acara tingkat internasional, sedangkan enam sisanya menggunakan bahasa ibu mereka.

“Kita tidak perlu malu atau canggung untuk menggunakan bahasa Melayu di tingkat internasional,” ujar Ismail Sabri seraya menjelaskan bahwa ia akan menggunakan bahasa Melayu lain kali dalam perjalanan dinasnya.

“Upaya pemberdayaan bahasa Melayu juga sejalan dengan salah satu bidang prioritas Kerangka Kebijakan Luar Negeri Malaysia yang diluncurkan pada 7 Desember tahun lalu,” tambah Ismail.

Baca Juga: Raksasa Liga Inggris, Manchester United Beri Pujian Pasca Kemenangan Indonesia Kontra Malaysia

“Lebih dari 300 juta penduduk Asean menggunakan bahasa Melayu dalam percakapan sehari-hari. Bahasa Melayu memiliki jumlah penutur ketujuh terbesar di dunia,” sebut Ismail dalam gagasannya menjadikan bahasa Melayu menjadi bahasa kedua di ASEAN.

Gagasan PM Malaysia ini mendapatkan satu reaksi keras dari netizen Indonesia di berbagai media sosial.

Salah satu aspek yang banyak dikritik adalah asumsi Ismail Sabri bahwa bahasa Indonesia termasuk ke dalam bahasa Melayu.

Baca Juga: Profil dan Biodata Khairul Fahmi, Kiper Malaysia Yang Sempat Ditakuti Indonesia

“Wahai Malaysia, Indonesia bukan Melayu. Kami akan menerima proposal Anda jika Anda menukar bahasa Melayu dengan bahasa Indonesia. Kalau tidak, ummm, tidak,” sebut satu cuitan dari akun Twitter @nuicemedia yang mengkritik menolak keras usulan tersebut.

“Jika Bahasa Indonesia dianggap = Bahasa melayu maka kalimat di bawah ini tidak menimbulkan maksud yang berbeda dari kedua belah pihak”

”Percuma seorang pengacara pengacara memandu para budak pergi ke ibu pejabat dengan pelan kemarin,” sebut satu Tweet dari netizen Indonesia yang menunjukkan perbedaan besar antara bahasa Indonesia dan bahasa Melayu.

“Fyi pemahaman "melayu" di Malaysia dan Indo tuh beda bgt. Kalau kita melayu itu salah satu suku di Indo sedangkan disana engga kyk gitu. Makanya Indonesia tuh identitasnya jelas,” sebut satu cuitan lain dari netizen Indonesia.

Editor: Alfiansyah

Tags

Terkini

Terpopuler