Kerajaan Arab Saudi Bangun Kabah di Metaverse, Apakah Bisa Haji Virtual? Turki: Itu Bukan Haji

9 Februari 2022, 10:35 WIB
Ilustrasi jamaah umrah di Kabah. Arab Saudi telah membangun Kabah di metaverse. /Haramain Sharifain/

INFOSEMARANGRAYA.COM - Kepresidenan Urusan Agama Turki (Diyanet) telah menyatakan bahwa mengunjungi Kabah di metaverse tidak akan dianggap sebagai "haji yang sebenarnya".

Setelah diskusi selama sebulan, Diyanet menyimpulkan pada hari Selasa bahwa meskipun kunjungan metaverse Kabah dapat dilakukan, ini tidak akan dihitung sebagai ibadah yang sebenarnya.

“[Haji di metaverse] ini tidak dapat terjadi,” Remzi Bircan, direktur Departemen Layanan Haji dan Umrah Diyanet seperti yang dilansri dari TRT World.

Baca Juga: Sejarah dan Pengertian Metaverse, Diprediksi Akan Jadi Masa Depan Dunia Internet

"Orang-orang beriman dapat mengunjungi Kabah di metaverse, tetapi itu tidak akan pernah dianggap sebagai ibadah yang nyata," katanya sambil menambahkan bahwa "kaki orang harus menyentuh tanah."

Menurut Bircan, haji harus dan akan dilakukan dengan pergi ke kota suci dalam kehidupan nyata.

Kabah versi metaverse kini cukup kontroversial di kalangan muslim di seluruh dunia setelah acara "Virtual Black Stone Initiative" Arab Saudi pada Desember 2021.

Baca Juga: Metaverse dan Muslim, Begini Pendapat Ustadz Adi Hidayat

Hajr Aswad di Metaverse

Arab Saudi membawa tempat paling suci di agama Islam ke dalam metaverse. Hal itu memungkinkan umat Islam untuk melihat secara virtual batu yang dihormati secara agama yang disebut Hajr Aswad, atau Batu Hitam di kota Mekah dari rumah mereka

“Inisiatif ini memungkinkan umat Islam untuk mengenali Hajr Aswad secara virtual sebelum ziarah ke Mekah,” kata pejabat Saudi dalam sebuah pernyataan saat mengumumkan inisiatif tersebut.

Bircan membandingkan inisiatif ini dengan tampilan virtual reality (VR) dari Museum Arkeologi di Istanbul.

Baca Juga: Dunia Metaverse Sudah Ada, Masa Depan Sudah di Depan Mata

“Seperti berkeliling museum dengan kacamata VR, orang Saudi memulai program perjalanan virtual ini untuk mempromosikan Kabah,” kata Birdan.

Proyek ini dibentuk oleh Badan Urusan Pameran dan Museum Arab Saudi, bekerja sama dengan Universitas Umm al Qura.***

Editor: Alfiansyah

Sumber: TRT World

Tags

Terkini

Terpopuler