Network
INFOSEMARANGRAYA.COM - Menari berarti mengungkapkan ekspresi jiwa manusia melalui gerak- gerak ritmis yang indah, terdapat segelintir orang yang belajar menari, entah karena hobi atau ketertarikan pada dunia tari.
Namun pernahkah menjadi pertanyaan bagi seorang muslim ataupun muslimah, bolehkah seorang anak perempuan belajar menari menurut pandangan Islam?
Dalam suatu ceramahnya, Buya Yahya pernah menjelaskan hukum belajar menari bagi anak perempuan menurut pandangan Islam.
Baca Juga: Ketahuan Lip-Sync, Aespa dapat Banjir Kecaman dari K-Netz: Mereka Cuma Grup Menari yang Mahal!
Dalam suatu ceramahnya, Buya Yahya pernah menjelaskan hukum belajar menari bagi anak perempuan menurut pandangan Islam.
Kalau seorang laki-laki belajar tari tradisional yang menunjukkan tentang olahraga atau tari semacam olahraga, perang, dan sebagainya maka sah sah saja," Kata Buya Yahya.
"Tapi kalau anak gadis tiba-tiba diajarkan tari gemulai kemudian disuruh menari-nari depan kaum pria lalu menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya atau diantara kalian yang punya hobi menari, ayo kembali kepada Allah," lanjut Buya Yahya menegaskan larangan belajar menari bagi anak perempuan.
"Kalau kalian seorang wanita maka menari lah di depan suamimu saja dan jangan menari depan orang, tetapi jika wanita menari depan wanita ya tidak masalah,"
"Apalagi wanita yang menari di depan bukan mahramnya atau bukan suaminya lalu ada gerakan-gerakan yang menggoda syahwat, jika ada orang tua yang mengajari anaknya seperti itu ya dia dapat dosa," Buya Yahya menegaskan, dosa bagi orang tua yang mengajari anak perempuannya belajar menari.
Baca Juga: Member BTS Lupa Koreografi Save Me, Jimin: Apakah Kalian Bisa Menari?
Sejak zaman Rasulullah pun sudah ada budaya tari, apalagi di era digital seperti sekarang ini untuk mengakses informasi atau belajar menari bisa dicari dengan mudah melalui sosial media.
Lalu bagaimana jika seorang anak sudah terlanjur belajar menari? Buya Yahya juga memberikan pesan atau solusi bagi mereka yang sudah terlanjur belajar menari.
"Jika sudah terlanjur belajar maka simpanlah ilmu tari itu untuk suamimu biar kamu dalam wilayah halalnya. jangan sampai kemolekan mu dilihat oleh orang yang matanya tidak bertakwa kepada Allah dan hanya melihat sisi nikmat untuk kenikmatan syahwat," pesan Buya Yahya.
Dengan begitu, hukum menari bagi perempuan di depan yang bukan mahramnya tidak diperkenankan atau dilarang, namun bagi perempuan yang masih ingin menari maka bisa mempraktekkan gerakan tariannya hanya di depan mahramnya saja atau di depan suaminya saja.***
