Weton Tradisi Turun Temurun dari Nenek Moyang di Jawa, Pandangan Islam Seperti Apa

- 12 September 2023, 21:45 WIB
Ilustrasi Weton Tradisi Turun Temurun dari Nenek Moyang di Jawa, Pandangan Islam Seperti Apa
Ilustrasi Weton Tradisi Turun Temurun dari Nenek Moyang di Jawa, Pandangan Islam Seperti Apa /Tangkapan Layar/Instagram @pengarjin_wayang_mulyadi

INFOSEMARANGRAYA.COM - Kalau kita mendengar kata “Jawa”, seakan akan muncul dibenak kita tentang kemistisan, keunikan, dan tradisi yang sangat kuat dalam berbudaya maupun warisan para leluhur Jawa.

Termasuk juga weton. bagi masyarakat Jawa weton tentu sangatlah penting, terutama ketika saat akan menempuh hubungan pernikahan.

Pernikahan adalah bukti keseriusan cinta seseorang. Dalam pernikahan kedua suami istri dituntut untuk berjanji akan selalu hidup bersama selamanya, oleh karena itu hal ini bukanlah permainan semata yang bebas untuk keluar masuk selayaknya bermain di time zone.

Masyarakat Jawa khusunya bagian timur yang masih kental akan tradisi Jawanya masih menyakini bahwa menghitung weton dalam perjodohan akan membawa pengaruh besar bagi kehidupan kedua mempelai bahkan keluarga, dan apabila melanggar hitungan weton tersebut, bisa menjadi sebab datangnya sebuah musibah sampai pada kematian.

Baca Juga: Menurut Weton Jawa, Begini Cara Menghitung Tanggal yang Pas untuk Menikah

Sebenarnya Apa Sih Weton Itu ?

Dalam kalender Islam, ada tujuh nama hari dan lima pasaran yang dimulai dari Pahing, Pon, Wage, Kliwon dan Legi atau bisa disebut juga dengan Pancawarna dan masing-masing nama dari hari dan pasar mempunyai angka sakral atau disebut juga dengan Neptu yang digunakan untuk menghitung. Berikut dibawah ini.

Cara menghitungnya adalah berdasarkan hari lahir kedua mempelai, jika calon suami lahir pada hari Senin Pahing berarti, ( 4 + 9 = 13 ). Kemudian calon istri lahir pada hari Selasa Legi berarti, ( 3 + 5 = 8 ). Nah, dari jumlah kedua calon mempelai tersebut total menjadi ( 13 + 8 = 21 ). Dari jumlah akhir yaitu 21,maka pasangan ini dinamakan pasangan tirani yang diyakini akan menjadi keluarga yang makmur dalam persoalan materi. Lihat rumus dibawah ini.

Dengan penjelasan, Pertama : Pegat dalam bahasa Indonesia “cerai”. Pasangan ini sering mendapatkan berbagai masalah-masalah rumah tangga seperti halnya ekonomi, perselingkuhan dan sebagainya hingga menyebabkan perceraian.

Halaman:

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Sumber: Dari Berbagai Sumber Alvi Nurullita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x