Cendekiawan Muslim dalam Dunia Teknologi Modern  

- 10 September 2023, 07:58 WIB
Cendekiawan muslim harus Islami
Cendekiawan muslim harus Islami /alvi/pixabay

INFO SEMARANG RAYA - Perkataan sinis yang beredar, seperti "Umat Islam jangan memakai teknologi modern karena semuanya buatan orang kafir," menjadi penyakit hati yang meresahkan. Sebenarnya, perkataan semacam itu bukanlah pelarangan menggunakan teknologi, melainkan sindiran yang mengolok-olok umat Muslim dan agama Islam itu sendiri.

Bahkan, ada yang lebih tragis, ketika tokoh terkemuka dengan lantang menyatakan bahwa Islam adalah penghalang bagi kemajuan dunia.

Namun, penting untuk mengingat sejarah dan menghormati jasa para cendekiawan Muslim dalam perkembangan teknologi modern. Tanpa kontribusi mereka, banyak aspek kehidupan kita yang tidak akan terwujud.

Mari kita lihat beberapa sumbangan penting dari cendekiawan Muslim dalam berbagai bidang. Perlu kiranya kita tengok dan buka lagi lembaran-lembaran sejarah, untuk menegaskan bahwa kemajuan teknologi modern di zaman ini tidaklah lepas dari jasa-jasa cendekiawan muslim yang memang oleh Islam sangat dimotivasi untuk mendalami dan mengkaji perihal keilmuan.

Tujuannya agar kaum durjana tersebut sadar dan tidak lagi berpura-pura amnesia terhadap sejarah mercusuar para cendekiawan muslim beserta jasa-jasanya.

Pertama, tanpa adanya teori Aljabar dan Algoritma temuan Al-Khawarizmy tak kan terlahir kepintaran teknologi. Cara kerja komputer, smartphone dan sejenisnya tidaklah lepas dari teori Algoritma dan Aljabar Booleon yang merupakan perkembangan dari Aljabar temuan Al-Khawarizmy.

Tanpa sumbangsih Al-Khawarizmy, semua alat canggih tersebut tentu tak kan pernah mampu menjarah dunia. Dan andai komputer dan smartphone tak pernah terlahir, akankah jaringan internet beserta media sosialnya bisa muncul di dunia ini?

Kedua dalam dunia optik dan lensa. Tanpa teori optik dan lensa temuan Al-Hazen, tak kan pernah lahir di dunia ini kacamata silinder dan kamera secanggih apapun. Bahkan istilah "Camera" sendiri pun diambil dari teori bias cahaya temuan Al-Hazen yang ia namakan "Qamrah".

Dengan demikian, seluruh alat teknologi canggih yang memakai fungsi lensa, mulai dari kamera ponsel, kamera DSLR, video recorder, mikroskop untuk benda kecil, teleskop untuk benda di luar angkasa, sampai kamera super canggih yang dimiliki NASA sekalipun tidaklah lepas dari teori temuan Al-Hazen. Sekali lagi, tanpa jasa Al-Hazen, semua alat canggih tersebut tak kan pernah lahir di dunia ini.

Ketiga tentang transportasi pesawat terbang. Sejak 12 abad yang lalu, teori penerbangan pesawat sudah pernah dikenalkan oleh cendekiawan muslim asal Andalusia (saat ini: Spanyol Selatan) Abbas Ibnu Firnas tepatnya pada abad ke 9 Masehi. Barulah setelah 10 abad kemudian, pada awal abad ke 20 (th 1903 M) muncul dua ilmuwan Wright bersaudara asal Amerika Serikat mengembangkan teori penerbangan yang dulu dikenalkan Ibnu Firnas. Namun justru nama Wright bersaudara itulah yang saat ini lebih dikenal sebagai penemu pesawat terbang.

Juga Baharuddin Jusuf Habibie. Cendekiawan tanah air dengan kepakarannya di bidang teknologi auronautika (ilmu tentang pesawat terbang) ini berhasil mengenalkan teori keretakan (crack) pesawat. Praktek teori ini mampu mengurangi tekanan pada tubuh pesawat ketika sedang take off (lepas landas) dan landing (mendarat).

Tentu dengan jasa teori ini akan sangat mengurangi persentase kecelakaan pesawat yang disebabkan oleh fatique atau kelelahan pada tubuh pesawat. Dan sampai saat ini, seorang BJ Habibie telah miliki 46 hak paten beserta royaltynya

Keempat dalam dunia geografi. Seorang cendekiawan muslim bernama Al-Idrisi adalah orang pertama yang mengenalkan globe atau peta dalam bentuk bola dunia. Dengan temuannya itu, Ia juga menegaskan bahwa bentuk bumi adalah bulat. Globe pertama buatan Al-Idrisi ini terbuat dari bahan perak seberat 40 kg. Al-Idrisi juga melahirkan mahakarya sebuah peta dalam bentuk kitab yang Ia namakan Tabula Rogeriana.

Kitab ini memuat dengan sangat rinci pegunungan, sungai-sungai, kota-kota beserta tinggi datarannya. Dan kitab ini juga tercatat sebagai peta dunia terlengkap dan terdetail pada zamannya yang tentunya sangat berjasa untuk para ilmuwan pada generasi setelahnya.

Kelima dalam ilmu kedokteran. Selain Ibnu Sina (Avicenna) yaitu seorang cendekiawan muslim berjuluk Bapak Kedokteran Modern, ada juga cendekiawan muslim pakar kedokteran bernama Abucacis Az-Zahrawi. Az-Zahrawi ini ialah sang penemu alat-alat operasi bedah kedokteran modern. Ia telah menulis buku kedokteran yang berjudul At-Tasrif sebesar 30 jilid yang berisi penjelasan tentang berbagai penyakit.

Dalam buku itu juga, Azzahrawi telah mengenalkan untuk pertama kalinya 200 alat operasi bedah modern yang Ia lukis dalam buku tersebut. Ia juga pakar spesialis gigi sekaligus orang pertama yang mengenalkan teknik pembuatan gigi palsu, ahli dalam bidang anatomi telinga, juga orang pertama yang mengenalkan cara menjahit luka dengan menggunakan benang sutera.

Keenam dalam dunia arsitektur. Arsitektur bangunan Cordoba-Andalusia dan Turki-Utsmani yang gagah nan indah itu lebih dari cukup untuk membuktikan peran muslim dalam dunia arsitektur modern. Kehebatan arsitektur tersebut terinspirasi dari penjelasan tentang keindahan surga yang disebutkan dalam kitab suci Al-Quran.

Tidak hanya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dalam arsitektur, para cendekiawan Muslim telah memberikan kontribusi besar. Salah satu contoh yang menonjol adalah Mimar Sinan, seorang arsitek Muslim yang hidup pada era Kesultanan Utsmaniyah. Karyanya yang paling mencolok adalah bangunan masjid, yang tidak hanya memiliki nilai arsitektur yang indah, tetapi juga ramah lingkungan.

Dalam sejarah dunia, arsitektur ramah lingkungan pertama kali diperkenalkan melalui bangunan masjid yang dibangun oleh Mimar Sinan. Bangunan-bangunan ini mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan ramah lingkungan dalam setiap rinciannya. Dalam konteks zaman mereka, para arsitek Muslim seperti Mimar Sinan menghormati alam dan berusaha meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Dengan adanya sumbangan besar dari para cendekiawan Muslim, khususnya dalam bidang arsitektur, semakin jelas bahwa kemajuan teknologi modern yang kita nikmati saat ini tidak bisa dilepaskan dari jasa mereka. Dari alat komunikasi canggih dengan jaringan internet hingga sistem operasinya, dari pesawat terbang hingga teknik operasi modern, bahkan hingga arsitektur megah yang menghiasi langit-langit kota-kota, semuanya memiliki akar dalam kontribusi para cendekiawan Muslim.

Tanpa rumus, teori, dan penemuan yang ditemukan oleh para cendekiawan Muslim, teknologi, gadget, transportasi, kedokteran, dan bahkan arsitektur modern yang kita nikmati hari ini mungkin tidak akan pernah ada. Mereka adalah mercusuar ilmu pengetahuan dan pemikiran inovatif dalam perjalanan sejarah manusia.

Kita sebagai generasi modern perlu menghargai warisan ilmiah dan teknologi yang telah diberikan oleh para cendekiawan Muslim ini. Lebih dari itu, kita juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melanjutkan tradisi penemuan dan penelitian yang dimulai oleh mereka. Sebagai hasil dari pemahaman mereka akan pentingnya menjaga alam, arsitektur ramah lingkungan yang mereka rancang juga menjadi inspirasi bagi kita untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan lestari.

Jasa-jasa besar para cendekiawan Muslim ini mampu membentuk dunia yang kita kenal hari ini, dan yang patut kita hormati kontribusi mereka yang telah melampaui batas waktu dan wilayah. Sejarah mereka adalah bagian dari warisan manusia yang tak ternilai harganya dan harus diapresiasi sepanjang masa.

الفضل للمبتدي وإن أحسن المقتدي

Keistimewaan adalah milik para perintis, meskipun generasi penerusnya -mengembangkannya menjadi- jauh lebih bagus.

Bukankah seorang penemu bola lampu, Thomas Alva Edison, jauh lebih hebat dan lebih dikenal khalayak dibanding dengan penemu layar LCD?

So, paparan sejarah di atas telah menjadi bukti, pertama, bahwa kemajuan ilmu pengetahuan Tulisan ini mengungkapkan sebuah konsep yang mendalam tentang hubungan antara Islam, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dalam esensi, ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hasil dari prinsip-prinsip ajaran Islam yang diterapkan secara komprehensif. Ini bukan hanya sebatas aplikasi, tetapi lebih merupakan sebuah wawasan dan sikap hidup yang diilhami oleh agama Islam.

Penting untuk dicatat bahwa Islam mendorong umatnya untuk selalu menelaah dan mengkaji tatanan alam semesta. Pesan-pesan dalam Alquran, terutama dalam ayat-ayat awal yang diturunkan, menegaskan pentingnya mencari pengetahuan dan memahami kebesaran Allah sebagai Pencipta.

Ayat-ayat tersebut bukan hanya tentang membaca, tetapi juga mengajarkan konsep belajar, menulis, dan mendidik. Mereka menjadi dasar bagi motivasi para cendekiawan Muslim untuk menjelajahi ilmu pengetahuan.

Para cendekiawan Muslim seperti Al-Khawarizmy, Al-Hazen, dan banyak lainnya digerakkan oleh dorongan spiritual ini. Mereka mengejar pengetahuan dengan semangat intelektual yang tinggi, dan hasilnya adalah temuan-temuan fenomenal yang telah mengubah dunia. Semua pencapaian ini terwujud saat Islam berada di puncak kemuliaannya dan menjadi pionir dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Pesan yang terkandung dalam tulisan ini mengajak kita untuk menghargai kontribusi berharga para cendekiawan Muslim dalam sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi.

Mereka telah membuktikan bahwa ilmu pengetahuan dan agama tidak bertentangan, melainkan saling melengkapi. Islam mendorong keingintahuan intelektual dan semangat penelitian, yang seharusnya menjadi inspirasi bagi kita untuk terus mengejar pengetahuan.

Sebagai manusia modern, kita seharusnya tidak hanya menilai ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sesuatu yang sekuler atau terpisah dari agama. Sebaliknya, kita harus memahami bahwa pencapaian-pencapaian besar dalam ilmu pengetahuan dan teknologi bisa memiliki dasar spiritual yang kuat.

Selain itu, kita juga memiliki tanggung jawab untuk menghormati dan mempertahankan tradisi intelektual yang telah diberikan oleh para cendekiawan Muslim ini sebagai bagian dari warisan kemanusiaan yang tak ternilai harganya.Kedua, paparan sejarah tersebut juga sekaligus menjadi gertakan dan tamparan keras untuk mereka para manusia durjana yang terus menerus menyudutkan Islam dan sengaja menutup mata dan berpura-pura buta akan sejarah umat manusia.

Bagaimana tidak, mereka telah merendahkan umat Islam dalam bidang teknologi, tanpa mereka sadari bahwa kemajuan teknologi di zaman modern ini di belakangnya terdapat jasa-jasa agung para cendekiawan muslim.

Namun kita sebagai muslim juga jangan hanya bisa berbangga dengan jasa para pendahulunya. Perlu kiranya kita bantu memotivasi kawan-kawan kita yang sedang belajar ilmu teknologi di berbagai perguruan tinggi.

Agar mereka mampu melanjutkan dedikasi para pakar muslim seperti BJ Habibie dan para pendahulunya. Bukankah BJ Habibie yang saat ini telah menjadi ikon kecerdasan bangsa adalah cendekiawan muslim yang taat?

Terakhir, semoga bangsa ini khususnya, dan umat Islam pada umumnya, melahirkan kembali Habibie-Habibiebaru yang menjadi ikon cendekiawan muslim.

Agar Islam tidak lagi dinistakan, ditertawakan bahkan menjadi bahan olok-olokan oleh kaum durjana. Jangan sampai anak-cucu kita nantinya kurang percaya diri bahkan malu untuk mengakui keislamannya hanya karena khawatir akan menjadi bahan tertawaan dan ledekan mereka.

اللهم أصلحنا وأصلح من في صلاحه صلاح الإسلام والمسلمين ولاتهلكنا وأهلك من في هلاكه صلاح الإسلام والمسلمين

 

Ya Allah perbaikilah keadaan kami, perbaiki juga keadaan orang yang di dalam kebaikannya terdapat kemaslahatan bagi Islam dan kaum muslimin. Jangan Engkau binasakan kami, dan binasakanlah orang yang di dalam kebinasaannya terdapat kemaslahatan bagi Islam dan kaum muslimin. Amien.***

Editor: Hascaryo Pramudibyanto

Sumber: Alvi Nurullita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah