Cendekiawan Muslim dalam Dunia Teknologi Modern  

- 10 September 2023, 07:58 WIB
Cendekiawan muslim harus Islami
Cendekiawan muslim harus Islami /alvi/pixabay

Ketiga tentang transportasi pesawat terbang. Sejak 12 abad yang lalu, teori penerbangan pesawat sudah pernah dikenalkan oleh cendekiawan muslim asal Andalusia (saat ini: Spanyol Selatan) Abbas Ibnu Firnas tepatnya pada abad ke 9 Masehi. Barulah setelah 10 abad kemudian, pada awal abad ke 20 (th 1903 M) muncul dua ilmuwan Wright bersaudara asal Amerika Serikat mengembangkan teori penerbangan yang dulu dikenalkan Ibnu Firnas. Namun justru nama Wright bersaudara itulah yang saat ini lebih dikenal sebagai penemu pesawat terbang.

Juga Baharuddin Jusuf Habibie. Cendekiawan tanah air dengan kepakarannya di bidang teknologi auronautika (ilmu tentang pesawat terbang) ini berhasil mengenalkan teori keretakan (crack) pesawat. Praktek teori ini mampu mengurangi tekanan pada tubuh pesawat ketika sedang take off (lepas landas) dan landing (mendarat).

Tentu dengan jasa teori ini akan sangat mengurangi persentase kecelakaan pesawat yang disebabkan oleh fatique atau kelelahan pada tubuh pesawat. Dan sampai saat ini, seorang BJ Habibie telah miliki 46 hak paten beserta royaltynya

Keempat dalam dunia geografi. Seorang cendekiawan muslim bernama Al-Idrisi adalah orang pertama yang mengenalkan globe atau peta dalam bentuk bola dunia. Dengan temuannya itu, Ia juga menegaskan bahwa bentuk bumi adalah bulat. Globe pertama buatan Al-Idrisi ini terbuat dari bahan perak seberat 40 kg. Al-Idrisi juga melahirkan mahakarya sebuah peta dalam bentuk kitab yang Ia namakan Tabula Rogeriana.

Kitab ini memuat dengan sangat rinci pegunungan, sungai-sungai, kota-kota beserta tinggi datarannya. Dan kitab ini juga tercatat sebagai peta dunia terlengkap dan terdetail pada zamannya yang tentunya sangat berjasa untuk para ilmuwan pada generasi setelahnya.

Kelima dalam ilmu kedokteran. Selain Ibnu Sina (Avicenna) yaitu seorang cendekiawan muslim berjuluk Bapak Kedokteran Modern, ada juga cendekiawan muslim pakar kedokteran bernama Abucacis Az-Zahrawi. Az-Zahrawi ini ialah sang penemu alat-alat operasi bedah kedokteran modern. Ia telah menulis buku kedokteran yang berjudul At-Tasrif sebesar 30 jilid yang berisi penjelasan tentang berbagai penyakit.

Dalam buku itu juga, Azzahrawi telah mengenalkan untuk pertama kalinya 200 alat operasi bedah modern yang Ia lukis dalam buku tersebut. Ia juga pakar spesialis gigi sekaligus orang pertama yang mengenalkan teknik pembuatan gigi palsu, ahli dalam bidang anatomi telinga, juga orang pertama yang mengenalkan cara menjahit luka dengan menggunakan benang sutera.

Keenam dalam dunia arsitektur. Arsitektur bangunan Cordoba-Andalusia dan Turki-Utsmani yang gagah nan indah itu lebih dari cukup untuk membuktikan peran muslim dalam dunia arsitektur modern. Kehebatan arsitektur tersebut terinspirasi dari penjelasan tentang keindahan surga yang disebutkan dalam kitab suci Al-Quran.

Tidak hanya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dalam arsitektur, para cendekiawan Muslim telah memberikan kontribusi besar. Salah satu contoh yang menonjol adalah Mimar Sinan, seorang arsitek Muslim yang hidup pada era Kesultanan Utsmaniyah. Karyanya yang paling mencolok adalah bangunan masjid, yang tidak hanya memiliki nilai arsitektur yang indah, tetapi juga ramah lingkungan.

Dalam sejarah dunia, arsitektur ramah lingkungan pertama kali diperkenalkan melalui bangunan masjid yang dibangun oleh Mimar Sinan. Bangunan-bangunan ini mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan ramah lingkungan dalam setiap rinciannya. Dalam konteks zaman mereka, para arsitek Muslim seperti Mimar Sinan menghormati alam dan berusaha meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Halaman:

Editor: Hascaryo Pramudibyanto

Sumber: Alvi Nurullita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah