Ya Sayyidii Ya Rosulallah
Engkau telah mengajari kmai unutuk menahan lisan, Namun kami justru mengunakannya kepada hal yang tidak seharusnya. Betapa seringnya kami menggunjing dan memprovokasi, begitu banyak perkataan sia-sia yang kami ucapkan saat bergurau atau pun saat marah, padahal kami tahu bahwa itu tidak benar.
Lisan ini adalah lisan yang mencintaimu, jug yang sering bersholawat kepadamu, tidak seharusnya ia dinodai dengan kalimat-kalimat keji.
Duhai kekasihku, Yaa Rasuulalloh
Kedua mata ini akan mampu melihat keindahanmu, namun ia ternodai ole pemandangan yang tidak sengakau ridai. Betapa sering ia melihat hal-hal yang buruk dan hina, betapa sering ia memandang rendah kepada manusia dan memandang tinggi kepada dunia.
Duhai Kekasihku, Yaa Rosuulalloh
Kedua tilinga ini .....betapa rundunya ia untuk mendengar suara pembicaraanmu, namun telinga ini sudah ternodai dengan perkataan-perkataan gibah dan adu domba, Yaa Rasuulalloh, ia ternodai oleh kalimat-kalimat yang tidak pantas.
Duhai kekasihku, ya Rosulalloh
Betapa rindunya tangan ini unutk menyentuh tangan muliamu, Namun tangan ini sudah ternodai oleh hal yang tidak pantas, Duhai kekasihku, Yaa Rasulallah, malam ini kami niat bertobat kepada Allah, untuk menggunakan tangan ini kepada hal-hal yayng diridai.
Sayyidii, Ya Rosuulallah ....