Antara 8 Atau 20 Rakaat, Inilah Penjelasan Tentang Jumlah Rakaat Paling Afdol Ketika Melakukan Sholat Tarawih

28 Februari 2023, 12:59 WIB
Ilustrasi: jumlah rakaat sholat Tarawih yang afdol /Instagram Reasahalharmain

INFOSEMARANGRAYA.COM – Kegiatan ibadah sholat sunnah Tarawih menjadi salah satu kegiatan yang identik dengan bulan Ramadhan.

Tentu sebagai umat muslim kita sudah tidak asing lagi dengan ibadah malam yang dikerjakan setelah sholat Isya’ yakni sholat sunnah Tarawih saat bulan Ramadhan.

Adapun sholat Tarawih menjadi salah satu ibadah identik yang dilakukan oleh umat muslim selama bulan Ramadhan selain puasa wajib.

Biasanya sholat Tarawih sendiri dilakukan selama pada malam hari menjelang dan dua malam menjelang berakhirnya Ramadhan.

Baca Juga: Ide Jualan Puasa! Puding Lumut Vla Vanila: Resep Takjil yang Simpel, Segar dan Manis

Namun ternyata dalam pelaksanaanya, terdapat pertanyaan mendasar tentang serba-serbi sholat Tarawih termasuk jumlah rakaat yang afdol untuk sholat Tarawih.

Seperti yang kita ketahui bahwasannya terdapat dua versi sholat Tarawih yang populer, yakni sholat Tarawih 8 rakaat + sholat Witir 3 rakaat serta sholat Tarawih 20 rakaat + 3 rakaat.

Di Indonesia sendiri mayoritas umat muslimnya melaksanakan sholat Tarawih dengan jumlah total raakat 23 rakaat termasuk sholat Witir.

Namun ada juga beberapa pihak yang melaksanakaan sholat Tarawih hanya dengan total 11 rakaat dengan rincian 8 rakaat sholat Tarawih serta 3 rakaat sholat Witir.

Baca Juga: Download Jadwal Imsak Puasa Ramadhan 2023? Berikut Tersedia Link untuk Seluruh Wilayah Indonesia, Gratis!

Lantas dari dua versi tersebut, berapa jumlah rakaat yang lebih afdol untuk melaksanakan sholat Tarawih? Coba simak penjelasan berikut!

Sebenarnya sholat Tarawih ini seperti halnya sholat malam pada umumnya yang tidak dibatasi oleh jumlah rakaat, yang membedakan hanyalah waktu pelaksanakan sholat Tarawih pada bulan Ramadhan.

Hal ini sesuai dengan jawaban Nabi Muhammad SAW ketika menjawab pertanyaan dari seseorang:

"Salat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika salah seorang di antara kalian takut masuk waktu shubuh, maka kerjakanlah satu rakaat.Dengan itu berarti kalian menutup salat tadi dengan witir,” (HR. Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749, dari Ibnu ‘Umar).

Baca Juga: Jualan yang Cocok untuk Buka Puasa? Ini dia Beberapa Rekomendasi yang Pasti Laris!

Namun ketika mengacu kepada 4 mazhab yang diikuti oleh umat Islam dalam beragama, terdapat beberapa perbedaan tentang sholat Tarawih seperti berikut ini:

1. Imam Abu Hanifah
Al-Iraqi dalam kitabnya Tharhu at-Tatsrib menukil pendapat Abu Hanifah,

وقال أبو حنيفة الأفضل أن يصلي أربعا أربعا وإن شاء ركعتين وإن شاء ستا وإن شاء ثمانيا وتكره الزيادة على ذلك

"Abu Hanifah mengatakan, yang afdhal shalatnya dikerjakan 4 rakaat-4 rakaat.

Jika dia mau, boleh 2 rakaat. Jika dia mau, boleh 6 rakaat, dan jika dia mau, boleh 8 rakaat salam. Dan makruh lebih dari itu," (Tharhu at-Tatsrib, 3/74).

2. Imam Malik

Mengutip Ibnu Abdil Barr, terkenal sebagai penganut mazhab Malik bin Abbas, berkata:

وأكثر الآثار على أن صلاته كانت إحدى عشرة ركعة وقد روي ثلاث عشرة ركعة. واحتج العلماء على أن صلاة الليل ليس فيها حد محدود والصلاة خير موضوع فمن شاء استقل ومن شاء استكثر.

"Kebanyakan atsar menunjukkan bahwa salat beliau adalah 11 rakaat, dan diriwayatkan bahwa 13 rakaat.

Para ulama berdalil bahwa salat lail tidak ada batasnya, dan salat adalah ibadah terbaik, siapa yang berkehendak silahkan menyedikitkan rakaat, dan siapa yang berkehendak maka silahkan memperbanyak rakaat.”

Tak ada batasan dalam salat malam termasuk dalam pelaksanaan salat tarawih, boleh dilaksanakan 11 rakaat atau lebih.

Baca Juga: Daftar Hari Besar dan Hari Libur Nasional di Bulan Maret 2023, Ada Berapa Tanggal Merah?

3. Imam Syafi'i
Mengutip penjabaran ustadz Firanda di laman Bekal Islam, Az-Za’farani meriwayatkan dari As-Syafi’i:

“Aku lihat orang-orang di Madinah mengerjakan shalat 39 rakaat. Yang lebih aku suka adalah 20. Begitu pula yang dikerjakan di Makkah.

Tidak ada dalam hal ini batas akhirnya, jika mereka perbanyak ruku’ dan sujud maka lebih baik”.

4. Imam Ahmad
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

وَالتَّرَاوِيحُ إنْ صَلَّاهَا كَمَذْهَبِ أَبِي حَنِيفَةَ، وَالشَّافِعِيِّ، وَأَحْمَدَ: عِشْرِينَ رَكْعَةً أَوْ: كَمَذْهَبِ مَالِكٍ سِتًّا وَثَلَاثِينَ، أَوْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ، أَوْ إحْدَى عَشْرَةَ فَقَدْ أَحْسَنَ.كَمَا نَصَّ عَلَيْهِ الْإِمَامُ أَحْمَدُ لِعَدَمِ التَّوْقِيفِ فَيَكُونُ تَكْثِيرُ الرَّكَعَاتِ وَتَقْلِيلُهَا بِحَسَبِ طُولِ الْقِيَامِ وَقِصَرِهِ

“Salat tarawih jika dikerjakan sesuai mazhab Abu Hanifah, Syafi’i, dan Ahmad adalah 20 rakaat, atau sesuai madzhab Malik 36 rakaat, atau 13, atau 11 maka itu baik.

Seperti dikatakan oleh Imam Ahmad, karena tidak ada penentuan batas akhir, sehingga memperbanyak jumlah rakaat dan mempersedikit dilakukan tergantung panjang atau pendeknya berdiri."

Dari penjelasan di atas sebenarnya sah-sah saja jika sholat Tarawih mau dilaksanakan dengan jumlah 8 rakaat + 3 rakaat sholat Witir ataupun 20 rakaat + 3 rakaat sholat Witir.

Namun jika mengfingat bahwa mayoritas umat muslim di Indonesia menganut mazhab Imam Syafi’I, maka umumnya sholat Tarawih sendiri dilaksanakan dengan jumlah total 20 rakaat + 3 rakaat sholat Witir.***

Editor: Ciptanty Tsaaniatun

Tags

Terkini

Terpopuler