INFOSEMARANGRAYA.COM - Idul Adha 2022 sebentar lagi akan tiba. Terdapat amalan yang perlu diperhatikan, satu diantaranya keutamaan dari amalan untuk tidak potong kuku jelang hari raya kurban.
Amalan tidak potong kuku jelang Idul Adha sebenarnya sesuatu yang lazim diketahui oleh banyak umat muslim berikut dengan keutamaan yang ada di baliknya.
Namun, sepanjang pengetahuan kita sebagai umat muslim terkait keutamaan amalan larangan potong kuku sebelum Idul Adha masih diwarnai ragam perbedaan.
Meski demikian baik yang meyakini keutamaan amalan larangan potong kuku sebelum Idul Adha maupun tidak hal itu bukan perkara yang perlu dibesar-besarkan.
Baca Juga: Jelang Idul Adha 1443 H, Inilah Keutamaan Puasa Sunnah Tanggal 1-9 Dzulhijjah
Selagi hal tersebut masih berpegang pada pendapat ulama. Umat muslim patutnya menghargai hal tersebut, khususnya bagi yang tidak meyakini keutamaan amalan dari larangan potong kuku sebelum Idul Adha.
Lantas bagaimana perbedaan pandangan ulama terkait larangan potong kuku? dan bagaimana keutamaan dari amalan satu ini?. Berikut kami akan ulas di bawah ini.
Hari raya Idul Adha merupakan hari yang mulia bagi umat muslim di seluruh dunia.
Selain sebagai hari raya, Idul Adha juga diperingati sebagai hari dimana Nabi Ibrahim a.s. hendak menyembelih putra semata wayangnya, yakni Nabi Ismail.
Baca Juga: Kapan Puasa Arafah Dilaksanakan? Berikut Tersedia Jadwal dan Niat Puasa Arafah!
Adapun saat itu Nabi Ibrahim bermimpi dan diminta oleh Allah SWT. untuk menyembelih putranya jika memang ia beriman kepada-Nya.
Maka dengan penuh keimanan kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim pun rela melakukan hal tersebut walau dalam hati merasakan sedih karena harus menyembelih anaknya sendiri.
Hari itu pun tiba, Nabi Ismail putra dari Nabi Ibrahim pun telah siap untuk disembelih.
Nabi Ismail menyebut jikalau itu merupakan perintah dari-Nya maka ia rela untuk melakukannya.
Baca Juga: Mudah Dilakukan! Amalan Ini Pahalanya Setara dengan Ibadah Haji, Apa Saja?
Mendengar keteguhan hati putranya, Nabi Ibrahim pun atas izin Allah SWT menyembelih Nabi Ismail.
Dan betapa terkejutnya Nabi Ibrahim usai menyembelih Nabi Ismail manakala putranya itu secara tetiba digantikan dengan seekor domba.
Posisi Nabi Ismail secara ajaib ditukar oleh Allah SWT dengan seekor domba dan putra Nabi Ibrahim itu pun masih tetap hidup.
Berangkat dari peristiwa itu, Idul Adha pun hadir di tengah-tengah umat muslim sebagai hari raya kurban.
Baca Juga: Pengertian, Waktu, dan Amalan Hari Tasyrik Setelah Rayakan Idul Adha
Namun hanya beberapa jenis hewan yang diperbolehkan untuk dikurbankan pada hari raya Idul Adha, seperti Sapi, Kambing, Domba, dan lainnya.
Di samping pelaksanaan Idul Adha yang tiap tahun dirayakan oleh umat muslim. Terdapat satu amalan yang perlu diperhatikan.
Hal tersebut adalah larangan potong kuku jelang Idul Adha. Adapun waktu yang ditentukan yakni sebelum memasuki tanggal 1 Dzulhijjah.
Untuk tahun ini larangan potong kuku jelang Idul Adha 2022 berbeda-beda dari sudut pandang Pemerintah dan Muhammadiyah.
Baca Juga: Kapan Puasa Arafah Menjelang Idul Adha 2022 Dilaksanakan? Berikut Jadwalnya
Muhammadiyah karena telah menentukan lebaran Idul Adha 2022 jatuh pada 9 Juli 2022 maka larangan potong kuku dimulai dari 30 Juni 2022.
Sedangkan Pemerintah karena menetapkan lebaran Idul Adha 2022 bertepatan pada 10 Juli 2022 maka larangan tersebut dilakukan sejak 1 Juli 2022.
Lantas apa keutamaan dari amalan larangan potong kuku jelang Idul Adha 2022?.
Disebutkan bahwa dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim bahwa umat muslim hendaknya tidak memotong kuku ketika bulan Dzulhijjah telah masuk.
“Aku mendengar Ummu Salamah istri nabi SAW berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “Barangksiapa yang memiliki sembelihan yang akan dia sembelih. Maka apabila hilal Dzulhijjah telah muncul, hendaklah ia tidak mengambil dari rambutnya dan kuku-kukunya sedikitpun sampai ia berkurban,” (Hadits riwayat Muslim).
Baca Juga: Larangan Puasa dan 4 Amalan Sunnah Di Hari Tasyrik Setelah Idul Adha
Namun terdapat ulama yang menyebutkan bahwa larangan potong kuku jelang Idul Adha 2022 diperuntukkan bagi hewan yang dikurbankan. Bukan kepada umat muslim yang akan berkurban.
Meskipun pandangan tersebut tidak begitu populer.
Kemudian untuk keutamaan tidak potong kuku sebelum Idul Adha ulama juga berbeda pandangan.
Sebagian ulama menyebut agar kita terhindar dari api neraka.
Sebagian ulama yang lain menyebut bahwa larangan potong kuku jelang Idul Adha agar kita sama dengan umat muslim yang sedang menunaikan ibadah haji.
Meskipun pendapat ini ditentang karena umat muslim yang akan berkurban dan tidak berangkat haji masih diperbolehkan berhubungan suami istri, dan lainnya jelang Idul Adha.
Sedangkan umat muslim yang menunaikan haji tidak diperbolehkan melakukan hal demikian.
Terdapat ulama juga yang menyebut bahwa larangan potong kuku bukan untuk mereka yang akan berkurban, tetapi untuk hewan yang akan dikurbankan.
Hal itu dilakukan agar kuku hewan kurban tersebut bersaksi di hadapan Allah SWT kelak. Wallahu a’lam.
Itulah sedikit ulasan keutamaan tidak potong kuku jelang Idul Adha.***