Bendungan di Sungai Mekong Malah Bikin Rakyat Menderita, Ini Penyebabnya!

- 9 Februari 2022, 16:47 WIB
Before dan After Sungai mekong
Before dan After Sungai mekong /Twitter @DandhyLhaksono

INFOSEMARANGRAYA.COM – Baru-baru ini terjadi peristiwa yang mengeggerkan masyarakat Indoneia. Pasalnya ratusan pasukan Polisi menyerbu Desa Wadas. Tujuannya adalah untuk pengukuran wilayah untuk pembangunan Bendungan Bener.

Rencana pembangunan Bendungan Bener sendiri sebenarnya telah dicanangkan sejak 2018 silam dan direncanakan akan selesai pengerjaan pada 2023 mendatang.

Namun, selama proses penambangan dan pembuatan bendungan ini, banyak warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menentang proyek ini.

Baca Juga: Kebakaran Kapal Terjadi Kembali di Pelabuhan Tegal, Rahmad Hidayat: 9 Kapal Kapal Hangus

Para warga banyak yang menolak karena mereka takut kehilangan lahan mata pencaharian mereka yang didominasi oleh petani dari mengolah sawah dan ladang.

Selain itu, dilansir dari Peraturan Daerah (Perda) Purworejo Nomor 27 Tahun 2011 tentang Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW) desa yang diperuntukkan untuk lahan perkebunan ini menghasilakn komoditas pertahun mencapai Rp 8,5 Miliar dan komoditas kayu keras dapat mencapai Rp 5,1 Miliar per 5 Tahun.

Sayangnya, berbagai penolakan yang dilakukan para warga Desa Wadas, mendapatkan tindakan yang tegas dari aparat kepolisian sebagaimana kabar yang beredar di media sosial, bahwa terjadi pengepungan di Desa Wadas oleh pasukan Polisi kemarin, 8 Februari 2022.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jawa Tengah 28-29 Januari 2022: Waspadai Potensi Hujan Sedang-Lebat di Wilayah Ini

Belum lama ini, konferensi yang dibuka oleh Kapolda dan Gubernur Jawa Tengah memberikan berbagai informasi bagi masyarakat. Salah satunya adalah fungsi dari dibukanya Bendungan Bener.

Bendungan Bener sendiri adalah salah satu Proyek Stategis Nasional (PSN) yang pertanggungjawabannya dipegang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Dikutip dari laman resmi kppip.go.id investasi dalam pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas ini mencapai Rp 2,06 triliun dengan kucuran dana dari APBN-APBD.

Baca Juga: Singgung Ucapan Edy Mulyadi dan Arteria Dahlan, Ganjar Pranowo: Mbok Ya Tidak Usah Dikeluarkan

Tujuan dari pembangunan Bendungan Bener ini antara lain adalah untuk pemenuhan air baku masyarakat, pembangunan pembangkit listrik tenaga air yang diperkirakan mencapai 10 mega watt, mengurangi potensi banjir, sekaligus potensi pengembangan pariwisata.

Namun apakah pembangunan Bendungan Bener ini benar-benar akan memberikan manfaat seluruhnya kepada masyarakat terutama yang tinggal di sekitarnya?

Jika dibuka kembali, salah satu pembangunan bendungan sebagai mega proyek di Sungai Mekong, Laos, kini malah membuat masyarakatnya menderita.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Dapat Dua Penghargaan dari Baznas, Apa Sajakah itu?

Sungai Mekong sendiri merupakan sebuah sungai panjang dan besar yang melintas dari Laos Utara ke Selatan.

Sungai ini memiliki panjang hampir mencapai 1.900 kilo meter yang menjadi nadi kehidupan bagi masyarakat Laos sebagai negara yang tidak memiliki garis pantai.

Sungai Mekong sendiri merupakan salah satu lahan mata pencaharian bagi masyarakat sekitar yang kebanyakan adalah nelayan dan petani.

Baca Juga: Kisah Sukses Berbisnis Madu Ala Mahasiswa UNS, Bisa Untung Ratusan Juta

Sayangnya, karena pembangunan yang kurang perencanaan dan tanpa persetujuan negara tetangga Laos seperti Vietnam dan Kamboja, pembangunan bendungan di Sungai Mekong malah membuat rakyatnya menderita.

Pasalnya, pembangunan dua bendungan yang menahan beberapa aliran sungai ke sungai hulu, Mekong, membuat masyarakat kehilangan sumber mata pencaharian mereka.

Selain itu, mereka yang tinggal di sekitar proyek juga harus pindah tempat tinggal karena proyek pembangunan bendungan tersebut.

Baca Juga: Seorang Anggota Polisi di Pati Terancam Dipecat Akibat Terlibat Kasus Perselingkuhan

Dua bendungan yang ada di Sungai Mekong, di Don Sangon dan di Xayaburi, yang digunakan sebagai pembangkit listrik bertenaga tinggi, nyatanya malah membuat rakyatnya kehilangan sumber pangan mereka, yaitu ikan.

Pembangkit listrik yang awalnya direncanakan akan menjadi sumber penghasilan Laos dari pembangunannya di bendungan Sungai Mekong, nyatanya tidak bisa menyejahterakan rakyatnya.

Selain kehilangan mata pencaharian sebagai nelayan, banyak warga sekitar Sungai Mekong yang awalnya bertani, menjadi sulit mendapatkan air karena terjadi sedimentasi.

Baca Juga: Unik! Semangati Vaksin Usia 6-11 Tahun, Pemkot Tegal Pakai Seragam SD

Pembangunan bendungan di Sungai Mekong tersebut tentunya juga mendapatkan penolakan dari para aktivis dan masyarakat sekitar yang dirugikan. Sayangnya, aksi tersebut tidak membuahkan banyak hasil.***

Editor: Maruhum Simbolon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x