Ganjar Sebut Mobilitas Masyarakat Jateng Turun 21 Persen Selama PPKM Darurat, Begini Dampaknya

- 16 Juli 2021, 14:15 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melakukan kunjungan ke beberapa pelaku UMKM di Samarang pada Sabtu 17 April 2021
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melakukan kunjungan ke beberapa pelaku UMKM di Samarang pada Sabtu 17 April 2021 //Humas Pemprov Jateng/

INFOSEMARANGRAYA.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sampaika bahwa mobilitas masyarakat Jateng alami penurunan hingga 21 persen selama PPKM Darurat.

 

Dalam menilai penurunan angka mobilitas tersebut, Ganjar Pranowo akan menggunakan data satelit dari pemerintah pusat.

Adanya data tersebut, menurutnya dapat mempercepat pengambilan kebijakan selama PPKM Darurat, khususnya jika terjadi peningkatan mobilitas di Jateng.

Baca Juga: Disebut Lebih dari 5 Kali Berhubungan Intim Dengan Gisel, Michael Yukinobu Tertawa Santai

 

“Kami tadi minta agar seluruh kabupaten kota setidaknya kami minta untuk Jawa tengah, syukur bisa semuanya, agar kita bisa mengakses alat itu atau hasil dari ukuran alat itu," ujar Ganjar Pranowo

"Apakah yang dari google atau dari satelit NOAA, sehingga kita bisa tahu setiap kabupaten kota naiknya seperti apa,” tambahnya pada Rabu, 14 Juli 2021.

Ganjar pun mengatakan upaya menekan mobilitas warga Jateng dilakukan secara cepat oleh Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto dengan melakukan penutupan seluruh exit tol Jateng pada 16- 22 Juli.

Baca Juga: Alokasi 2000 Dosis Vaksin Per Hari Didapat Kota Semarang Dari TNI, Cek Lokasi Vaksinasinya!

“Maka penutupan-penutupannya di 26 titik itu dilakukan oleh Polda dan kemudian TNI mendukung. Ini menurut saya sesuatu yang sangat penting untuk kita lakukan,” katanya.

Ganjar menyebut, berdasarkan data pusat, Provinsi Jawa Tengah, sudah menunjukkan penurunan mobilitas warga Jateng hingga 21 persen. Hanya di beberapa daerah sempat mengalami lonjakan tajam seperti di Kota Semarang.

Analisa penyebab lonjakan mobilitas warga Jateng ini adalah pergerakan di kawasan industri. Melalui Dinas terkait, pihaknya telah berkoordinasi dengan para CEO dan pengusaha untuk mengatur perusahaannya dan memperbaiki diri sesuai kebijakan.

Baca Juga: Polisi Akan Tutup Jalan Pantura Perbatasan Brebes Cirebon, Begini Penjelasannya

“Kami harapkan semuanya nanti kita bisa mendapatkan (data mobilitas) ini, maka akan menjadi feedback buat kita kapan bisa memperbaiki,” ujarnya.

Ganjar mengatakan, penekanan pergerakan ini jadi upaya yang efektif dalam penanganan pandemi Covid-19. Menurutnya, berapa pun penambahan tempat tidur ICU di rumah sakit, penambahan jatah oksigen hingga SDM tidak berpengaruh terhadap penyebaran penyakit.

“Yang bisa mengurangi adalah menghentikan orang bergerak, menghentikan orang dengan mobilitas tinggi, mendisiplinkan mereka dengan 5M, itu saja,”tegasnya.

Dikatakan, masyarakat punya peran penting dalam pengendalian pandemi Covid-19.

“Hari ini kita bicaranya nggak bisa sisi hilir saja maka dari PPKM Darurat kenapa pergerakan dilihat dan sebagainya itu karena tidak bisa menyelesaikan di rumah sakitnya. Harus di masyarakatnya,” tandas Ganjar.***

 

 

Editor: Alfiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x