Dokter Sunardi Ditembak Mati, IDI Sukoharjo Turun Tangan Dampingi Keluarga

14 Maret 2022, 19:11 WIB
Ilustrasi Dokter. /orzalaga/pixabay

INFOSEMARANGRAYA.COM - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sukoharjo turun tangan mendampingin keluarga tersangka teroris dokter Sunardi (54) yang baru-baru ini telah ditembak mati oleh Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88)

Ketua IDI Sukoharjo, Arif Budi Satria mengatakan bahwa pihaknya merasa ada kewajiban moral untuk membersamai keluarga tersangka dokter Sunardi usai ditembak mati.

"Kami bantu trauma healing kepada keluarga Sunardi. Maka, kami melakukan kunjungan kepada keluarga. Kegiatan yang dilakukan IDI Sukoharjo murni bersifat kemanusiaan," kata Arif Budi di Sukoharjo seperti yang dilansir dari ANTARA Jateng.

Menurutnya, pihaknya juga tidak begitu memahami kegiatan lain tersangka dokter Sunardi selain profesinya sebagai dokter.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan untuk Mengganti Utang Puasa, Lengkap dengan Lafalan Latin dan Artinya

Sebelumnya diketahu bahwa dokter Sunardi ditembak mati oleh Tim Densus 88 Antiteror Polri di Jalan Bekonang, Sukoharjo pada Rabu, 9 Maret 2022 lalu.

Almarhum diketahui merupakan dokter dan membuka praktik di rumahnya, Kampung Bangunharjo, Kelurahan Gayam, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Ia juga membuka praktik di salah satu pondok pesantren di Polokarto.

Sunardi diduga terlibat jaringan terorisme Jamaah Islamiyah (JI) dan pernah menjabat sebagai Amir Khidmat JI, Deputi Dakwah dan Informasi, penasihat Amir JI, dan penanggung jawab Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI).

Menurut Arif, Sunardi tercatat menjadi anggota aktif di IDI Kabupaten Sukoharjo dan rajin mengurus perpanjangan keanggotaan serta surat izin praktik (SIP) dokter.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Gambar Sunset Kesukaanmu, Temukan Artinya Tentang Dirimu Lebih Dalam!

Dia juga menekankan IDI Sukoharjo merupakan organisasi keprofesian dokter yang patuh pada hukum dan resmi di bawah peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

IDI mengedepankan konstitusi dan patuh pada penegakan hukum, tambahnya. Dia mengatakan setiap dokter, yang tergabung di IDI, juga selalu diingatkan untuk mengambil sumpah saat dilantik menjadi dokter.

Keterkaitan IDI dengan dugaan tindak pidana terorisme menjadi sebuah hal kontradiktif, katanya. Padahal, lanjutnya, IDI tidak akan mendukung aksi terorisme.

Arif menjelaskan pihak keluarga menerima dengan ikhlas dan meyakini qodho dan qodar yang menimpa almarhum Sunardi adalah yang terbaik.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Kristal Kesukaanmu, Temukan Artinya, Berguna untuk Meraih Impian dan Cita-cira

Keluarga Sunardi juga menyatakan tidak akan melakukan tuntutan hukum atas perkara tersebut dan menerima kematian dengan ikhlas, kata Arif saat menemui salah satu putra Sunardi pada Jumat, 11 Maret 2022.

Usai peristiwa penangkapan dan penembakan terduga teroris Sunardi, Arif berkunjung ke rumah keluarga Sunardi untuk bersilaturahim. Dia juga mendatangi Polres Sukoharjo dan bertemu Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol. Iqbal Alqudusy dan Kepala Polres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho untuk memberikan klarifikasi.

Arif menjelaskan IDI merupakan organisasi yang berfokus pada profesi dan kemanusiaan, dimana salah satu isi sumpah dokter adalah tidak boleh membahayakan kehidupan orang lain.***

Editor: Alfiansyah

Sumber: ANTARA Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler