Kontroversi Vitamin D di Masa Pandemi, Indonesia Tidak Kekurangan Karena Sinar Matahari!

- 13 Juli 2021, 17:05 WIB
Ilustrasi obat-obatan. dr. Henry Suhendra paparkan cara konsumsi vitamin D dosis tinggi untuk hindarkan Covid-19.
Ilustrasi obat-obatan. dr. Henry Suhendra paparkan cara konsumsi vitamin D dosis tinggi untuk hindarkan Covid-19. /Pixabay/EmilianDanaila/

Alasan mengapa penelitian lebih lanjut dibutuhkan adalah adanya perbedaan kualitas perawatan kesehatan, tingkat tes, usia populasi atau jenis virus corona yang berbeda di tiap negara.

“Intinya, belum cukup data untuk bisa bilang bahwa Vitamin D dapat mencegah seseorang terinfeksi Covid-19,” jelas Profesor Zubairi Djoerban melalui laman Instagramnya, Selasa 13 Juli 2021.

Topik hangat akhir-akhir ini adalah penelitian di India salah satunya NationalHerald India dengan judul ‘Vitamin D shows promising results in Covid-19 treatment: PGI doctors’.

Baca Juga: Kuli Bangunan yang Viral Karena Dipecat Ditawari Pekerjaan oleh Anggota DPR dan Mantan Bupati, Ini Responnya!

Tim dokter India menyebut pemberian Vitamin D dari studi mereka mungkin memberi manfaat sebagai bagian dari Covid-19.

Namun, mereka mengakui hasil pengobatan terhadap pasien tidak terpengaruh oleh pemberian Vitamin D sebelum diagnosis.

“Artinya, Vitamin D yang dikonsumsi sebelum pasien terdiagnosis Covid-19 dibanding dengan pasien yang tidak mengonsumsi, ternyata sama saja hasilnya,” jelas Profesor Zubairi.
Dosis Vitamin D yang terlalu banyak akan membuat adanya toksisitas sebagai efek samping menurut penelitian itu.

Baca Juga: Pelatih Bayern Munchen Ini Telah Lama Tertarik pada Federico Chiesa Namun Tidak Optimis, Apa Alasannya?

Dia juga menyebut belum ada bukti yang cukup untuk mencegah penyakit Covid-19 meski memberi tambahan Vitamin D sebesar 10 hinga 25 mikrogram tiap hari dapat melindungi pasien terhadap infeksi akut saluran pernafasan.

“Dari poin-poin tadi, saya memandang belum ada cukup bukti bahwa Vitamin D mencegah seseorang terinfeksi Covid-19. Begitu juga untuk pengobatannya,” jelasnya.

Izi untuk mengeluarkan Vitamin D sebagai bagian dari pengobatan Covid-19 juga tidak diberikan sebagai bagian dari pengobatan Covid-19.

Halaman:

Editor: Maruhum Simbolon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah