INFOSEMARANGRAYA.COM - Tipe golongan darah mempunyai hubungan dengan penyakit kardiosvaskular.
Risiko terkena penyakit jantung yang lebih tinggi bisa menyasar golongan darah tertentu.
Daripada golongan darah O, orang dengan golongan darah A, B dan AB lebih berisiko yang lebih tinggi.
Baca Juga: Kiai Lutfi Fathullah Meninggal, Dua Tokoh Ini Ikut Salatkan Almarhum
Kesimpulan itu diperoleh dari sejumlah studi.
Pada 89.500 orang dewasa di atas usia 20 tahun pada 2012 lalu melalui studi pendahulu.
American Heart Association Journal merupakan studi yang mempublikasikan hal tersebut.
Baca Juga: Kota Semarang Kembali Berlakukan Penyekatan di 23 Titik Ruas Jalan, Simak Mana Saja Titiknya!
Orang dengan golongan darah B berisiko terkena penyakit jantung 11 persen lebih tinggi dibandingkan orang golongan darah A.
Sementara yang memiliki golongan darah AB berisiko 23 persen lebih tinggi daripada golongan darah lainnya yang diungkapkan peneliti dari Harvard School of Public Health.
"Baik untuk mengetahui bagaimana golongan darah Anda bisa memengaruhi kesehatan jantung. Anda bisa menekannya dengan cara mengontrol kolesterol dan tekanan darah," ujar salah satu peneliti, Lu Qi, mengutip laman Harvard School of Public Health.
Baca Juga: Polres Kendal Perketat Penyekatan di 10 Titik Ruas Jalan dan Jalur Akses Masuk Kota
Di jurnal yang sama dalam penelitian lain pada tahun terbaru menemukan temuan yang senada.
Lebih dari 400 ribu orang dilibatkan dalam penelitian pada 2017 lalu.
Dari penelitian itu ditemukan golongan darah A dan B berisiko gagal jantung 10 persen lebih tinggi dibandingkan golongan darah O.
Baca Juga: Hari ini MPLS Dimulai Secara Daring, Khofifah: Orang Tua Mohon Luangkan Waktu
Orang-orang tersebut juga berisiko serangan jantung 8 persen lebih tinggi daripada golongan darah O.
Risiko mengenai pembekuan darah pada masing-masing golongnan darah ditemukan di penelitian ini.
Orang dengan golongan darah A dan B lebih mungkin mengalami deep vein thrombosis sebesar 51 dan 47 persen mengembangkan emboli paru dibandingkan orang dengan golongan darah O.
Baca Juga: Italia Juara Lewat Adu Pinalti, Ini Daftar Pertandingan Euro 2020 yang Ditentukan Adu Pinalti!
Dua penyakit vaskular paling umum adalah DVT dan emboli baru.
Peneliti juga menemukan hasil yang sedikit berbanding terbalik dengan penemuan sebelumnya.
Dibanding orang yang memiliki golongan darah O, mereka yang memiliki golongan darah A atau B punya risiko terkena tekanan darah tinggi yang lebih rendah 3 persen.
Baca Juga: Semarang Masuk Zona Kuning, PPKM Darurat Berhasil Tekan Laju Kasus Aktif Covid-19
Mary Cushman, seorang ahli kardiosvaskuler, yang tidak terlibat dalam penelitian menyebut bahwa operasi, trauma, dan immobilisasi perlu disadari oleh golongan darah A dan B karena dapat meningkatkan pembekuan darah.
Dengan menjaga berat badan, menerapkan pola makan sehat dan olahraga teratur, risiko penyakit jantung dapat diturunkan.
"Kami tahu bahwa orang di luar golongan darah O cenderung memiliki risiko kardiovaskular yang lebih tinggi, sehingga mempertahankan gaya hidup sehat adalah pendekatan yang terbaik," ujar Cushman, yang juga merupakan Direktur Medis Program Trombosis dan Hemostasis di Vermont University Medical Center, mengutip laman American Heart Association.
Baca Juga: Cara Menggunakan Google Meet di Laptop dan Komputer, Ternyata Mudah
Namun karena tidak melibatkan orang dengan golongan darah AB, Cushman menyebut penilaian ini masih terbatas.
Tidak adanya penjelasan hubungan sebab akibat dari kedua hal tersebut juga dikritik Cushman.
Terutama pada hasil yang menyebut golongan darah O berisiko lebih tinggi terhadap hipertensi.
Hipertensi diketahui dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiosvaskular.
"Saya tidak menyarankan pasien dengan golongan darah O merasa tenang dengan temuan ini. Mereka tetap harus berhati-hati mencegah penyakit kardiovaskular," kata Cushman.***