Mengenal Lebih Dekat Dengan Resesi

- 15 November 2022, 18:37 WIB
Indonesia peringatan resesi tahun 2023
Indonesia peringatan resesi tahun 2023 /

INFOSEMARANGRAYA.COM - Ancaman krisis sudah diberitakan seluruh media yang ada dunia. Pringatan resesi akan terjadi tahun 2023 juga sudah disampaikan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Perekonomian dunia runtuh diprediksi akan terjadi pada tahun depan (2023) termasuk Indonesia, laporan mengenai jatuhnya perekonomian di seluruh dunia, secara langsung memperlilhatkan dunia akan menglami krisis ekonomi.

Jatuhnya perekonomian tersebut, tentunya akan mengakibatkan pemangkasan gaji hingga PHK akan terjadi dimana-mana.

Masyarakat sebagai penggerak roda perekonomian harus mengetahui apa sebenarnya resesi itu.

Baca Juga: Resesi Sudah Terjadi di Beberapa Negara, Joe Biden Disebut Bawa Masyarakat Kembali Ke Tahun 1970

Apasih itu Resesi?

Resesi adalah penurunan signifikan kegiatan perekonomian yang sedang berlangsung selama berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun lamanya.

Resesi akan terjadi apabila suatu negara mengalami Produk Domestik Bruto (PDB) negatif, meningkatnya tingkat pengangguran, penurunan penjualan ritel, dan penurunan pendapatan. 

Resesi dianggap sebagian bagian siklus bisnis atau irama ekspansi dan kontraksi reguler yang terjadi dalam perekonomian negara.

Baca Juga: Indonesia Aman dari Resesi 2023? Ini Kata Para Analis hingga Pemerintah!

Mengenal lebih dekat dengan Resesi

Selama resesi terjadi, masyarakat akan kehilangan pekerjaan dan perusahaan membatasi penjualan lebih sedikit sehingga hasil ekonomi negara secara keseluruhan menurun. 

Pada tahun 1974, seorang ekonom Julius Shiskin menciptakan argument mengenai resesi, teori terpopulernya yakni penurunan PDB selama dua kuartal secara berturut-turut.

Negara Indonesia juga pernah mengalaminya sebanyak tiga kali, pada tahun 1963, 1998, dan 2020/2021, ketiga krsisis tersebut dipicu oleh penyebab yang berbeda dan dampak yang berbeda.

Pada tahun 1963 resesi terjadi dikarenakan hiperinflasi, Indonesia yang saat itu dipimpin oleh Ir. Soekarno menarik keluar Republik Indonesia dari keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sehingga mengakibatkan Indonesia harus terasingkan oleh negara-negara lain.

Sementara pada tahun 1998 resesi terjadi dikarenakan kerisis keuangan Asia. kerisis keuangan Asia terjadi disebabkan oleh negara Thailand, pada saat itu pemerintah mereka meninggalkan kebijakan nilai tukar terhadap mata uang Dollar Amerika Serikat pada tahun 1997.

Kebijakan yang telah diambil oleh Thailand mengakibatkan banyak perusahaan di Asia mengalami kebangkrutan,  hal itu tejadi karena nilai mata uang di berbagai negara Asia melemah termasuk Rupiah Indonesia.

Baca Juga: Ternyata Sengeri Itu? Inilah yang Terjadi Jika Resesi 2023 Benar-Benar Menimpa Indonesia

Pada tahun 1998 Indonesia mengalami permasalahan yang begitu sulit. Krisis keungan tersebut menyebabkan unjuk rasa terjadi di seluruh Indonesia, sehingga meruntuhkan pemerintahan Presiden Soeharto, kemudian digantikan oleh Presiden Habibie.

Tahun 1998 adalah masa kelam dalam benak bangsa Indonesia, jatuhnya nilai tukar Rupiah, kemiskinan mencapai angka 20.442 jiwa (Sumber: BPS) hingga penculikan para Aktivis

Sedangkan pada tahun 2020/2021, resesi terjadi dikarenakan Covid-19. peneyebaran Covid-19 di seluruh dunia mengakibatkan Indonesia mengalami krisis kesehatan. 

saat itu indonesia mengalami resesi dari kuartal ll tahun 2020 sampai dengan kuartal I tahun 2020.

Penyebaran Covid-19 yang berasal dari Kota Wuhan, China, menyebabkan seluruh dunia menutup seluruh akses ke negara mereka, sehingga proses aktivitas dari beberapa sisi termasuk kegiatan pendistribusian barang ke berbagai dunia terhenti secara massal. akibatnya ekonomi dunia runtuh pada saat itu.

Pada saat Covid-19 melanda Indonesia tercatat sebanyak 9.77 juta jiwa pengangguran, 24,3 juta jiwa mengalami pengurangan waktu kerja, dan 1,77 juta jiwa tidak bekerja (Sumber; BPS).

Baca Juga: Ekonom Handal Sebut Indonesia Tak Masuk ke Jurang Resesi Ekonomi 2023! Ini Dia Alasannya

Apa Penyebab Resesi?

Penyebab resesi terjadi dikarenakan, Saat ini dunia sedang kacau pasca terjadinya wabah Covid-19 melanda seluruh dunia. kerugian finansial, penutupan akses ekonomi dari seluruh sisi hingga hutang berlebih suatu negara maupun perusahaan.

Sehingga krisis kesehatan ini yang diakibatkan Covid-19, banyak perusahaan di dunia mengalami gagal bayar dan mengakibatkan resesi terjadi.

selain itu Penyebab resesi terjadi lainnya dikarenakan deflasi yang berlebih, sementara infilasi yang tak terkendalikan menyebabkan resesi, akibatnya deflasi menjadi lebih buruk. 

deflasi adalah ketika harga menurun dari waktu ke waktu, sehingga pendapatan masyarakat menurun, akibatnya terjadi penenkanan harga.

ketika siklus deflasi tidak terkendali, masyarakat dan perusahaan bisnis akan berhenti berkativitas, mengakibatkan rusaknya perekonomian suatu negara.

Baca Juga: 2023 Dipercaya Jadi Tahun Gelap Ekonomi Dunia, Ini Dia Beberapa Cara untuk Menghadapi Resesi

Seiring berkembangnya jaman, peningkatan tekonologi juga akan meningkat, manusia akan tergantikan oleh robot sebagai pekerja, sehingga nantinya pekerjaan manusia akan terbatas dan peningkatan pengangguran terjadi karena pengehmatan tenaga kerja manusia.

Akibatnya, peningkatan teknologi tersebut akan menjadi pemicu resesi terjadi, pasalnya seluruh kategori pekerjaan akan digantikan oleh tekonomogi robot.

Jangan lupa baca artikel menarik lainnya mengenai resesi di infosemarangraya.com.***

 

 

 

  

 

Editor: Alfiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah