Network
INFOSEMARANGRAYA.COM - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan partainya disebut seperti mengirimkan warganya kembali ke masa lalu pada situasi 1970-an karena adanya ancama resesi.
Banyak pakar ekonomi dunia berskpekulasi tahun 2023 bisa lebih buruk lagi dari tahun 1970-an, dimana pada saat itu akan menjadi puncak resesi, pemogokan, krisis minyak, dan stagflasi menghancurkan kota-kota di Amerika Serikat hingga meningkatnya tingkat kejahatan.
Semua orang di Televisi dan Surat Kabar Amerika Serikat memberi sinyal bahwa AS berada dipenghujung kembalinya ke tahun 1970-an.
Amerika Saat itu seperti Neraka, namun saat ini di semua sisi seperti film horror dan di tengah-tengahnya terdapat kecemasan bahwa era 1970-an akan kembali lagi di era 2020-an ini.
Sebelumnya Sobat ISR harus tau dulu gambaran besar kata dari resesi , jadi resesi itu merpukan pertumbuhan ekonomi selama 2 kuarter berturut-turut negatif hingga 18 bulan lamanya.
Resesi terjadi bukan hanya di Amerika Serikat Saja, melainkan seluruh dunia juga mengalaminya, saat ini ekonomi AS menyusut hal itu ditandai dengan PDB Amerika Serikat sejak bulan juli 2022 sudah terjadi resesi, diamana kuarter peratama berada di angka -1,6% dan pada kuarter ke 2 berada di angka 0,6%.
Baca Juga: Inilah 8 Tim yang Lolos Langsung ke Babak 16 Besar Europa League, Ada Arsenal dan Manchester United!
Hal itu terjadi karena pemberlakuan money printing secara besar-besaran yang dilakukan Amerika Serikat pada saat puncak covid-19 ., hal itu dilakukan agar saat itu ekonomi Amerika Serikat tetap stabil walaupun covid-19 menyerang seluruh dunia.
