INFOSEMARANGRAYA.COM - Belakangan ini, banyak orang membicarakan tentang resesi global yang akan terjadi di tahun 2023 mendatang. Mulai dari para pakar dan para pengamat ekonomi hingga para influencer, beramai-ramai menggaungkan isu ini.
Sebenarnya, apa itu resesi?
Dikutip dari halaman Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resesi adalah suatu kondisi dimana kegiatan dagang, industri, dan lain sebagainya menjadi lesu dan menurun yang seolah-olah terhenti.
Baca Juga: 2023 Dipercaya Jadi Tahun Gelap Ekonomi Dunia, Ini Dia Beberapa Cara untuk Menghadapi Resesi
Sementara dikutip dari halaman resmi Otoritas Keuangan Indonesia (OJK), resesi adalah suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk.
Resesi ditandai dengan adanya penurunan produk domestik bruto (PDB), meningkatnya pengangguran, serta pertumbuhan ekonomi riil negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Sejumlah indikator yang bisa digunakan untuk menentukan apakah suatu negara masuk dalam keadaan resesi ekonomi antara lain, terjadi penurunan pada PDB, merosotnya pendapatan riil, kurangnya jumlah lapangan kerja, penjualan ritel, dan terpuruknya industri manufaktur.
Saat resesi ekonomi terjadi, artinya pertumbuhan ekonomi hanya sampai 0 persen, bahkan minus dalam kondisi terburuknya.
Baca Juga: Apa itu Resesi? Ini Dampak dari Resesi Bagi Ekonomi yang Wajib Diketahui!