Para Investor Enggan Ambil Risiko! Nasib Rupiah Melemah dan Tertekan?

2 Agustus 2022, 17:34 WIB
Para investor yang enggan ambil risiko, membuat rupiah dinilai semakin melemah /Foto: Pixabay/ EmAji//

INFOSEMARANGRAYA.COM – Adanya kondisi para investor yang enggan ambil risiko, membuat rupiah dinilai semakin melemah terlebih juga masih adanya tekanan dari inflasi.

Pada Selasa, 2 Agustus 2022 sore ini, diketahui nilai (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup dengan kabar kurang mengenakan dimana nilai rupiah melemah hingga 16 poin atau 0,11 persen.

Posisi rupiah melemah dari sebelumnya menutup perdagangan dengan nilai Rp 14.8373 per dolar AS kini harus berada diposisi Rp14.889 per dolar AS.

"Hari ini rupiah tertekan oleh sentimen risk off di pasar. Data inflasi minggu lalu juga masih melanjutkan tekanan pada rupiah," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Selasa dikutip Info Semarang Raya dari Antara.

Baca Juga: Imbas Blokir Steam dan Paypal Oleh Kominfo, Netizen Buat Petisi Hingga Trending di Twitter!

Kini para investor lebih suka memilih kondisi Risk off atau cenderung enggan mengambil risiko, ketimbang memilih untuk mengambil risiko atau biasa disebut risk on.

Adapun yang melatarbelakangi para investor enggan mengambil risiko atau kekhawatiran akan resesi kembali muncul dikarenakan dengan imbal hasil atau yield obligasi AS turun ke level terendah dalam empat bulan.

"Namun, pelaku pasar domestik masih menantikan data PDB Indonesia yang akan dirilis Jumat depan dan diperkirakan akan bertahan di atas 5 persen. Hal ini sedikit meredakan tekanan pada rupiah," ujar Lukman.

Namun, membuka cetatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) soal perekonomian Indonesia akan terlihat bahwa pada kuartal I 2022 tumbuh tinggi 5,01 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) oleh karena kebali pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Resmi! Kominfo Umumkan Pembukaan Akses PayPal, Steam, hingga Yahoo!

Pada kuartal IV 2021, perekonomian Indonesia juga berhasil meningkat, 5,02 persen (yoy) setelah pada kuartal III sangat tertekan akibat merebaknya pandemi COVID-19 varian Delta yang hingga menyebabkan gelombang kedua.

Kini rupiah membuka pagi hari dengan kondisi melemah di posisi Rp14.870 per dolar AS.

Adapun Sepanjang hari nilai rupiah masih bergerak di kisaran Rp14.863 per dolar AS hingga Rp14.955 per dolar AS.

Pada Selasa ini, rupiah juga melemah di posisi Rp14.888 per dolar AS setelah sebelumnya berada pada posisi Rp14.874 per dolar AS dalam kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia.***

Editor: Maruhum Simbolon

Tags

Terkini

Terpopuler