Network
INFOSEMARANGRAYA.COM - Ada beragam cara untuk menunjukkan dukungan kepada rakyat Palestina, selain melakukan boikot produk pro Israel, banyak orang juga menyuarakan dukungan melalui lagu karya musisi dari berbagai belahan dunia.
Lagu Palestina ini banyak digunakan sebagai backsound video-video di sosial media tentang perjuangan rakyat Palestina.
Palestine Will Be Free
Lagu ini dirilis oleh Musisi Muslim asal Swedia Maher Zain pada tahun 2019 dalam albumnya yang berjudul Thank You Allah.
Palestine Will Be Free menyuarakan bentuk harapan dan keyakinan bahwa suatu hari nanti Palestina akan bebas seperti yang diimpikan oleh seluruh rakyatnya.
Baca Juga: Rekomendasi Lagu Indie Rock Luar Negeri dengan Vibes Paling Favorit!
Lagu ini juga menggambarkan dampak konflik dan peristiwa tragis yang terjadi di Palestina, seperti serangan bom dan roket Israel.
Penggalan lagu dan terjemahannya:
I saw those rockets and bombs shining in the sky
(Aku melihat roket dan bom itu bersinar di langit)
Like drops of rain in the sun's light
(Seperti tetes hujan dalam cahaya matahari)
Taking away everyone dear to my heart
(Mengambil semua yang ku sayangi dalam hatiku)
Destroying my dreams in a blink of an eye
(Menghancurkan mimpiku dalam sekejap mata)
What happened to our human rights?
(Apa yang terjadi dengan hak asasi manusia kami)
What happened to the sanctity of life?
(Apa yang terjadi dengan kesucian hidup)
And all those other lies
(Dan semua kebohongan lainnya)
Palestine tomorrow will be free
(Esok Palestina akan bebas)
Baca Juga: Tips buat Nenangin Diri dari Overthinking, Salah Satunya dengan Dengerin Lagu
Selain lagu Palestine Will Be Free, Maher Zain juga menyanyikan lagu Freedom sebagai bentuk dukungan untuk Palestina.
Lagu ini pertama kali dirilis pada tahun 2011 terinspirasi dari perjuangan rakyat Timur Tengah untuk mendapatkan kemerdekaannya.
Beberapa tahun berlalu, Maher Zain merilis video lirik untuk lagu Freedom, tepatnya pada tanggal 31 Oktober 2023.
Penggalan lagu dan terjemahannya:
Gathered here with my family
(Berkumpul di sini bersama keluargaku)
My neighbours and my friends
(Tetangga dan teman-temanku)
Standing firm together against oppression holding hands
(Berdiri tegak bersama melawan penindasan berpegangan tangan)
It doesn't matter where you're from
(Tak peduli dari mana asalmu)
Or if you're young, old, women or man
(Atau apakah kau muda, tua, wanita atau pria)
We're here for the same reason;
(Kita di sini karena alasan yang sama)
We want to take back our land
(Kita ingin merebut kembali negara kita
We Will Not Go Down (Song for Gaza)
Annas Allaf atau lebih dikenal Michael Heart menulis dan merilis lagu We Will Not Go Down pada Januari 2009.
Dengan lagu ini, musisi kelahiran Suriah itu menyampaikan perasaan simpati terhadap serangan Israel ke Palestina pada akhir 2008 hingga Januari 2009. Ia mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh tentara Israel tersebut.
Pesan yang dibawakan lagu ini adalah keteguhan hati rakyat Palestina yang tidak akan menyerah tuk membela negaranya.
Penggalan lagu dan terjemahannya:
We will not go down
(Kami tidak akan turun)
In the night, without a fight
(Di malam hari, tanpa perlawanan)
You can burn up our mosques and our homes and our schools
(Anda dapat membakar masjid, rumah, dan sekolah kami)
But our spirit will never die
(Namun semangat kami tidak akan pernah mati)
We will not go down
(Kami tidak akan turun)
In Gaza tonight
(Di Gaza malam ini)
Atuna Tufuli
Lagu Atuna Tufuli atau Atouna El Toufoule kembali viral dijadikan backsound video anak-anak Palestina yang terkena dampak serangan Israel karena liriknya yang menyentuh hati.
Lagu ini dinyanyikan oleh Remi Bandali, seorang penyanyi asal Lebanon. Atouna El Toufoule sendiri memiliki arti “beri kami masa kecil” dalam Bahasa Indonesia.
Lagu ini dilatarbelakangi anak-anak yang terkena dampak Perang Lebanon antara Israel dengan pengungsi Palestina pada tahun 1982.
Liriknya menceritakan tentang harapan anak-anak yang meminta masa kecilnya dikembalikan dan mendambakan kebaikan.***
