Network
INFOSEMARANGRAYA.COM,- Beredar kisah pilu pria asal Solo yang sempat menggegerkan publik.
Ya, pria bernama Ari Prasetyo (39 tahun) warga Laweyan, Solo, Jawa Tengah ini viral lantaran memposting tawaran barter sepatu hitam miliknya dengan sekotak susu untuk sang anak.
Kisah pilu tersebut, dipostingannya pada sebuah group Facebook wilayah Solo dan banyak di repost ulang oleh warganet yang iba.
Baca Juga: Selain Uang Miliaran, Intip Sederet Bonus Fantastis yang Diperoleh Greysia Polii dan Apriyani Rahayu
Sebelumnya polisi juga sempat memberikan bantuan kepada Ari Prasetyo.
Menyikapi hal ini, Walikota Solo Gibran Rakabuming akhirnya turun tangan.
Ari Prasetyo yang dulunya bekerja sebagai cleaning service akhirnya diangkat sebagai pertugas Linmas (perlindungan masyarakat) oleh Walikota Solo.
Baca Juga: Data Penerima Bansos BTS di Jateng Semrawut dan Salah Sasaran: Punya 5 Mobil Justru Dapat Bansos?
"Iya Allhamdulilah senang bisa menjadi Limnas," ucapnya saat bertemu dengan Gibran di Balai Kota Solo, Selasa, 3 Agustus 2021.
Terkait postingan yang viral itu, Ari Prasetyo mengaku bingung lantaran tidak punya uang untuk membeli susu sang anak.
Dia menuturkan uangnya telah habis untuk perbaikan kendaraan yang kebetulan turun mesin
Baca Juga: Segera Ditransfer! Begini Cara Cek Penerima Bantuan Subsidi Gaji Rp1 Juta dari Pemerintah
Ari pun pada akhirnya membuat postingan barter sepatu untuk susu anak. Dia tidak menyangka bahwa postingan tersebut menjadi viral hingga disoroti Kapolsek dan Kapolresta.
"Saya tidak menyangka direspons Pak Kapolresta dan Pak Kapolsek. Sehingga jadi viral," ucapnya.
Sementara itu, Walikota Solo, Gibran mengingatkan kepada jajarannya supaya belajar dari kasus yang dialami Ari.
Baca Juga: Video Beli Nasi Padang Dengan Uang Rp5000 Viral, Bapak Ini Dapat Donasi Rp100 Juta Dalam Dua Hari!
Dia menyebutkan bahwa jangan sampai ada masyarakat yang tidak bisa makan dan harus menunggu terlebih viral dahulu.
"Jangan nunggu viral. Bapak atau ibu teman-teman-teman lurah yang ada di wilayah juga harus selalu aktif. Jangan sampai ada warga yang tidak bisa makan," pungkasnya. ***
