Network
INFOSEMARANGRAYA.COM,- Bagi sebagian orang mendaki gunung adalah suatu kepuasan tersendiri dalam menjelajah alam dengan medan yang ekstrem dan menantang.
Tak terkecuali Taopik, pria asal Kabupaten Kuningan Jawa Barat yang akrab disapa Opik Pangalap ini memiliki hobi sekaligus profesi mendaki puncak gunung di Indonesia. Bahkan, sudah 15 gunung di Indonesia yang ditaklukannya.
Tentunya mendaki gunung bukan hal yang mudah, kita harus siap dengan berbagai kondisi medan ketika melakukan pendakian.
Baca Juga: Waspada! Gunung Sinabung Kembali Luncurkan Awan Panas
“Saya hobi mendaki gunung mungkin karena saya dilahirkan di daerah kaki Gunung Ciremai, di Linggarjati Kuningan,” ungkap Opik.
Opik mengaku, pengalaman pertama mendaki saat ia masih duduk di bangku kelas 5 SD. Pendakian pertamanya adalah Gunung Ciremai lewat jalur Linggarjati. Namun sangat disayangkan ia tidak bisa sampai ke puncak.
“Namanya juga masih kecil ikut-ikutan, dan dulu itu cuman sampai ketinggian 2100 MDPL karena ada rombongan yang sakit juga, jadi ikut turun lagi,” ujarnya.
Baca Juga: Ayu Ting Ting Batal Nikah, Ini Komentar Enji Mantan Suami Bikin Baper
Saat remaja, Opik mulai melakukan pendakian yang kedua yaitu Gunung Gede Pangrango di Cianjur. Ia baru merasakan keseruan dan membuat ketagihan untuk naik gunung.
Inilah beberapa gunung yang pernah Opik Pangalap takhlukan yaitu Ciremai, Gede Pangrango, Cikurai, dan Tampomas untuk gunung di Jawa Barat. Sedangkan gunung di Jawa Tengah yaitu Gunung Slamet, Sumbing, Sindoro, Prau, dan Lawu. Dan Jawa Timur Opik pernah menuju puncak Semeru, Raung, dan Argopuro.
“Yang paling jauh saya pernah mendaki gunung di Sulawesi yaitu Latimojong. Itu pengalaman yang tak terlupakan bagi saya,” imbuhnya.
Baca Juga: Depresi Karena COVID-19? Ini Cara Mengatasinya
Setiap naik gunung Opik punya cerita dan kisah tersendiri. Termasuk pendakian terseru yakni saat mendaki gunung Argopuro.
“Gunung Argopuro itu merupakan jalur terpanjang di pulau jawa. Bayangkan saja, 6 malam 7 hari pulang pergi. Tapi saya senang banget bisa lihat burung merak secara langsung yang hidup liar di hutan,” papar pria yang memiliki hobi memotret tersebut.
Opik mengatakan ada satu gunung yang setiap langkahnya membuat ia selalu ingat Allah, yaitu Gunung Raung. Ini karena Medan atau track yang ekstrim hingga membuatnya ketakutan namun berhasil dijalani.
Baca Juga: Ada Patung Penari Gambyong di Flyover Purwosari, Wali Kota: Menjadi Pertolongan Atas Kesialan
“Gunung Raung adalah jalur terekstrim di pulau jawa. Di sana ada yang namanya jalur jembatan sirotol mustakim, kanan kiri jurang semua dan jalannya hanya setapak, dengan lebar kurang lebih satu meter doang,” jelasnya.
Awal pertama mendaki ia menggunakan uang pribadi, hingga pada akhirnya banyak yang meminta Opik menjadi guide mendaki dan menjadi profesi baginya. Apalagi pada bulan Agustus atau akhir tahun menjadi momentum sibuk baginya karena ramai orang melakukan pendakian.
Opik yang juga hobby memotret itu memiliki keinginan dan impian untuk menakhlukan puncak gunung Rinjani di Lombok dan Kerinci di Sumatera.
Baca Juga: Angin Puting Beliung Rusak 40 Rumah di Brebes, Wagub Jateng Apresiasi Ini
Bukan hanya berbagi kisah pendakian, Opik juga berbagi tips mendaki yang butuh persiapan mental dan fisik. Selain itu wajib persiapkan alat-alat untuk mendaki seperti tenda, senter dll.
Dan yang terpenting adalah patuhi aturan dan prosedur pendakian.
“Kalau dari teknik pendakian versi saya, jalan lebih pelan dari jalan biasanya, dan melangkah lebih pendek dari biasanya. Kalau bisa jangan banyak istirahat, yang penting pelan tapi pasti,” pungkasnya.***
