Industri Game Indonesia Raih Miliaran Dolar dan Punya Potensi, Gamers Akan Dibantu Pemerintah Dengan Cara Ini!

4 Agustus 2021, 06:18 WIB
Ilustrasi game di perangkat smartphone /Pexels/ Rodnae Productions

INFOSEMARANGRAYA.COM - Melalui ekosistem industri dengan menguatkan rantai nilai dan mengoptimalkan potensi di Indonesia, pemerintah melalui Kementrian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pengembangan industri game agar bersaing di dunia.

“Dengan memperhatikan rantai nilai industri, akan menghasilkan sebuah ekosistem yang terintegrasi dan menyeluruh,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier pada webinar Bangga Game Buatan Indonesia, Selasa 3 Agustus 2021.

Beberapa sektor seperti industri komik, animasi, film, game, musik dan mainan dilibatkan Kemenperin untuk menguatkan rantai nilai di industri konten.

Baca Juga: 6 Alasan Kamu Harus Ganti HP, Salah Satunya Jika Mulai Lemot

Selain itu, kementrian seperti BUMN dan pihak swasta digandeng Kemenperin untuk berkoordinasi.

“Dalam membangun ekosistem industri konten yang baik, dibutuhkan kolaborasi dan interaksi antar-sektor. Industri berbasis Intellectual Property (IP) dapat saling berkolaborasi dalam pengembangan produk dan IP dengan dukungan investasi baik dari pihak pemerintah maupun swasta,” katanya dalam keterangan tertulis.

Taufik percaya bahwa industri game akan berkembang jika ekosistem industri konten juga baik.

Baca Juga: HP Kemasukan Air? Jangan Panik, Cukup Lakukan Ini Dijamin 100 Persen Work

“Apalagi, ada beberapa potensi yang dimiliki oleh Indonesia,” ujarnya.

Menurut data Newzoo tahun 2016 hingga 2019, ada peningkatan signifikan pada revenue industri game di Indonesia.

Dari industri gaming dan eSports, Indonesia mendapat pendapatan senilai 1,084 miliar dolar AS.

Baca Juga: Keji! Kalah Main Game Online, Seorang Pria Sanggup Menganiaya Anak Balitanya Sendiri!

“Dengan capaian tersebut, saat ini Indonesia merupakan pasar industri game terbesar di Asia Tenggara dan menduduki peringkat ke -17 dunia. Tercatat pula terdapat 52 juta penduduk Indonesia yang merupakan gamer,” ungkapnya.

 

“Sebab, di tahun 2020, pasar game Indonesia baru dikuasai oleh industri lokal senilai 0,4 persen. Artinya, masih tinggi untuk peluang berusaha bagi para pengembang game dalam negeri,” katanya.

Taufik menjelaskan bahwa komputer masih jadi perangkat paling populer untuk bermain game meski tren makin berubah.

Baca Juga: Rekomendasi Game Untuk Anak Usia Dini Hingga Remaja SMP, Bisa Tingkatkan Kecerdasan Otak

“Tren gamer di Indonesia yang menggunakan komputer sebagai perangkat permainannya mengalami penurunan, dari 39,2 persen tahun 2017 menjadi 35,4 persen pada 2018. Sedangkan gamer yang menggunakan smartphone sebagai perangkatnya terus naik, dari 29,9 persen tahun 2017 menjadi 33,5 persen di 2018,” katanya.

Taufik beranggapan bahwa peningkatan penggunaan smarthphone akan terus meningkat.

Survei yang dilakukan Hootsuite (We Are Social) tahun 2019, 85 persen pengguna smartphone bermain game di perangkat mereka.

Baca Juga: Ngeri! Keseringan Main Game Free Fire, Kelakuan 3 Bocah Ini Bikin Geleng-geleng dan Meresahkan Banyak Orang

"Saat ini di Indonesia sendiri, pangsa pasar smartphone berbasis Android masih mendominasi apabila dibandingkan dengan smartphone yang berbasis IoS. Adapun merk smartphone yang selama tiga tahun terakhir ini menjadi penguasa pasar Indonesia adalah Oppo, Vivo, Samsung dan Xiaomi,” ujarnya.***

Editor: Maruhum Simbolon

Tags

Terkini

Terpopuler