Network
INFO SEMARANG RAYA - Dalam dunia yang semakin terhubung dan bergantung pada teknologi, serangan siber telah menjadi ancaman yang makin mendalam. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatatkan angka yang mencengangkan: Indonesia dilanda tidak kurang dari 370,02 juta serangan siber pada tahun 2022.
Ini adalah lonjakan signifikan sebesar 38,72% dari tahun sebelumnya yang mencatatkan 266,74 juta serangan siber di tanah air.
Namun, jika kita memeriksa tren dalam empat tahun terakhir, tampaknya jumlah serangan siber di Indonesia bergerak fluktuatif. Pada tahun 2020, kita menyaksikan puncaknya dengan 316,17 juta serangan siber yang berhasil dicatat.
Selanjutnya, kasus tersebut mengalami penurunan drastis sebanyak 15,63% menjadi 266,74 juta serangan pada tahun 2021. Namun, kembali pada tahun lalu, jumlah serangan siber kembali naik tajam.
Tentu saja, pertanyaan yang muncul adalah dari mana serangan-serangan ini berasal? Tidak terlalu mengejutkan, mayoritas serangan siber pada tahun 2022 berasal dari dalam negeri, mencapai angka yang cukup mencolok, yaitu 84,86 juta serangan.
India dan Bangladesh menyusul dengan masing-masing 80,36 juta dan 27,99 juta serangan siber.
Mengenai sektor yang menjadi sasaran utama serangan siber, administrasi pemerintahan menduduki posisi teratas dengan jumlah serangan mencapai 284,09 juta kasus pada tahun 2022. Ini adalah indikasi betapa pentingnya perlindungan data dan infrastruktur dalam sektor ini.
