Sejarah Asrama Sultan (Rumah Mahasiswa Sulsel di Tanah Rantau Semarang)

- 31 Desember 2022, 20:14 WIB
Asrama Sultan Semarang
Asrama Sultan Semarang /

INFOSEMARANGRAYA.COM - Asrama Sultan adalah tempat tinggal yang diperuntukkan untuk mahasiswa asal Sulawesi Selatan maupun berketurunan asli dari Sulsel yang sedang melakukan jihad pendidikan di kota Semarang.

Asrama Sultan berlokasi di Jalan Barusari 1, Nomor 10, Kelurahan Barusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Sejarah Asrama Sultan Semarang

Asrama Sultan pada mulanya adalah sebuah rumah tinggal yang dimiliki oleh orang Belanda, akan tetapi kekalahan Belanda terhadap Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 membuat sebagian dari warga Belanda bermukim di kota Semarang memilih kembali ke negara asal mereka, salah satunya yakni pemilik pertama Asrama Sultan.

Kembalinya Orang Belanda (Pemilik pertama) ke negara asal mereka, membuat keputusan untuk menitipkan rumahnya kepada orang asal Makassar yang sekaligus pada saat itu merupakan pekerja di rumah tersebut.

Tiga tahun kependudukan Jepang di Hindia Belanda, tepatnya tahun 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, setelah dijatuhkannya bom atom oleh Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki.

Peristiwa itu memebuat Pihak perlawanan mengisi kekosongan tersebut, kemudian Hindia Belanda memproklamirkan kemerdekaanya dan menjadi sebuah negara pada 17 Agustus 1945 yaitu Republik Indonesia.

Berdirinya Negara baru Indonesia membuat orang Makassar yang telah dititipkan untuk menjaga rumah tersebut, kemudian menjadi hak miliknya. Pasalnya pemilik dari rumah tersebut yaitu orang Belanda tak kunjung kembali ke Semarang (Indonesia) bertahun-tahun lamanya.

Pada tahun 1962, orang Makassar sang pemilik baru rumah itu (Asrama Sultan) mencari dan mengajak orang-orang dari Sulawesi untuk tinggal di rumah tersebut.

Karena rumah itu banyak ditinggali oleh mahasiswa yang berasal dari Sulawesi Selatan, orang Makassar tesebut mewakafkan rumahnya kepada Pemerintah Sulawesi Selatan, yang kemudian dijadikan Asrama sebagai Rumah Mahasiswa Sulsel di tanah rantau Semarang.

Beberapa dari mahasiswa asal Sulsel yang dulunya menempati Asrama Sultan saat jihad pendidikan di Semarang, kini telah menjadi orang penting di Indonesia.

Salah satunya yakni tahun 1983 Asrama Sultan dulunya ditinggali oleh salah satu mantan Menteri Sosial yang namanya tidak disebutkan dalam tulisan ini.

Tulisan ini berdasarkan dari cerita turun temurun, baik dari mantan penghuni, maupun warga sekitar Asrama Sultan.

Kondisi Asrama Sultan Semarang

Asrama Sultan telah mengalami perubahan atau renovasi dan penambahan bangunan pada tahun 2004. Renovasi dan penambahan bangunan Asrama Sultan merupakan suatu bentuk nyata dari kepedulian Pemprov Sulawesi Selatan terhadap mahasiswa asal Sulsel yang melanjutkan studi di kota Semarang.   

Asrama Sultan memilki total luas tanah 1.042 M2, dengan jumlah total 15 kamar, ukuran kamar masing-masing seluas 3x4 Meter, 8 kamar mandi luar, 1 dapur, 1, gudang, 1 Gazebo, lapangan Bulutangkis dan tempat parkir.

Asrama Sultan saat ini masih berdiri dengan kokoh dan terbuka untuk semua mahasiswa dari Sulawesi Selatan maupun berketurunan Sulsel untuk di tinggal di Asrama Sultan Semarang.

Selain menjadi tempat tinggal untuk mahasiswa, Asrama Sultan juga merupakan Sekretariat Organisasi Daerah Mahasiswa Sulsel di Semarang yaitu Ikami Sulsel Cabang Semarang.

Lebih daripada itu Lokasi Asrama Sultan merupakan sebuah lokasi yang sangat strategis, letaknya ada di tengah-tengah kota, tepatnya berada di dekat Tugu Muda dan Lawang Sewu Semarang.

Lokasi ini sangat netral untuk di tinggali oleh mahasiswa dari berbagai Universitas ternama di semarang yang notabene mayoritas berada di pinggiran kota Semarang.

Ditulis Oleh: Surya Thalib

 

Editor: Alfiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x