Network
INFOSEMARANGRAYA.COM - Dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) merancang beberapa program kerja sesuai dengan arahan dari pihak Undip yang bertema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SGDs, Program Antinarkoba, dan Kesadaran tentang Stunting.
Hipertensi, yang kerap disebut sebagai ‘silent killer’ merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang kerap menjadi perhatian utama pada penduduk lanjut usia (lansia).
Hipertensi biasanya tidak menunjukkan gejala yang spesifik pada penderitanya sehingga tidak menyadari bahwa ia terkena hipertensi, namun jika tidak ditangani dengan baik maka resiko komplikasi akibat hipertensi akan lebih berbahaya.
Baca Juga: Dalam Upaya Mitigasi Bencana Longsor, Mahasiswa Undip Susun Peta Kerawanan di Daerah Potensial
Oleh karena itu sangat penting bagi masyarakat dan berbagai kader kesehatan untuk melakukan gerakan preventif, promotif, dan screening terutama untuk lansia terkait hipertensi.
Seperti yang terjadi di Kelurahan Petompon, Kota Semarang, Jawa Tengah, sebelumnya disana sudah pernah ada Posbindu untuk para lansia. Namun semenjak adanya pandemi Covid-19, Posbindu tersebut tidak berjalan lagi.
“Dulu sempat ada Posbindu untuk lansia, kegiatannya setiap bulan, ada pemeriksaan kesehatan seperti cek tekanan darah, gula darah. Tapi sejak pandemi tidak berjalan lagi. Kalau ada posbindu juga tidak semua lansia datang, karena tempat yang jauh dan jalanan menanjak”, jelas salah seorang Ketua RT di RW 02 Kelurahan Petompon, Semarang.
Baca Juga: Siap Hadapi New Normal, Mahasiswa Undip Bantu Warga Buat Alat Hand Sanitizer Otomatis
Hal tersebut menjadi sebuah perhatian bagi mahasiswi Fakultas Kedokteran Undip bernama Hega Aisyah Mahardika, dimana Kelurahan Petompon merupakan daerah yang penduduknya mayoritas lansia, yang dulunya memiliki program rutin pemeriksaan kesehatan untuk lansia setiap bulannya namun saat ini sudah tidak berjalan dikarenakan adanya pandemi.
