Dalam Upaya Mitigasi Bencana Longsor, Mahasiswa Undip Susun Peta Kerawanan di Daerah Potensial

- 11 Agustus 2022, 20:38 WIB
Mahasiswa Undip menyusun peta kerawanan di daerah potensial
Mahasiswa Undip menyusun peta kerawanan di daerah potensial /

INFOSEMARANGRAYA.COM - Wilayah Kelurahan Petompon, Kecamatan Gajahmungkur berada pada daerah yang termasuk dataran rendah hingga perbukitan bergelombang.

Wilayah ini memiliki potensi untuk terjadinya longsor dikarenakan beberapa faktor pendukung, seperti wilayah dengan kemiringan yang terjal, curah hujan tinggi, susunan tanah yang tidak kompak, dan muka air tanah wilayah setempat.

Tanah longsor sendiri merupakan sebuah peristiwa geologi yang terjadi dikarenakan adanya sebuah pergerakan massa batuan atau tanah dengan memiliki berbagai tipe serta jenis seperti jatuhan bebatuan atau gumpalan besar tanah.

Tanah longsor ini juga termasuk kedalam bencana alam yang tidak dapat diketahui kapan kejadiannya namun dapat diamati tanda-tandanya dari kejadian yang ada sebelumnya.

Baca Juga: Siap Hadapi New Normal, Mahasiswa Undip Bantu Warga Buat Alat Hand Sanitizer Otomatis

Melihat kondisi tersebut, Fandika Virgiawan Hartanto selaku mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro tahun 2022 di Desa Petompon, dibawah bimbingan Dr. Agus Setyawan S.Si M.Si melakukan kegiatan khusus dalam program pemetaan bahaya longsor di desa Petompon.

Program ini dilakukan secara offline menggunakan data primer dan sekunder serta menggunakan aplikasi berupa software ArcGIS untuk mengolah data parametrik berupa kemiringan lereng, curah hujan, litologi, dan muka airtanah.

Curah hujan yang tinggi, terutama dari batuan dan tanah di sekitarnya, merupakan salah satu faktor yang diperkirakan dapat menyebabkan longsor.

Tanah longsor cenderung terjadi di tanah dan bebatuan yang kurang tahan, dan mungkin ada kekhawatiran bahwa masyarakat tidak akan membangun rumah atau pemukiman di daerah tersebut.

Baca Juga: Siap Hadapi New Normal, Mahasiswa Undip Bantu Warga Buat Alat Hand Sanitizer Otomatis

Tim mahasiswa KKN II Undip dari desa Petompon juga melakukan observasi lapangan dan menemukan beberapa titik yang saat ini sering terjadi permukiman bahkan longsor. Selain itu, masih banyak lahan miring di desa Petompon yang masih digunakan untuk pemukiman.

Mahasiswa Undip susun peta kerawanan di daerah potensial
Mahasiswa Undip susun peta kerawanan di daerah potensial

Mahasiswa Undip susun peta kerawanan di daerah potensial
Mahasiswa Undip susun peta kerawanan di daerah potensial

Oleh karena itu, mahasiswa KKN Undip membuat peta rawan longsor di desa Petompon untuk membantu pemerintah daerah membangun kawasan rawan longsor untuk meminimalisir terjadinya kerugian material dan korban jiwa bencana tanah longsor di wilayah setempat yang disajikan di bawah ini.

Berdasarkan pengolahan peta untuk diperlukan beberapa parameter yang digunakan untuk analisis longsor, diketahui bahwa daerah merah menunjukkan daerah dengan risiko tanah longsor yang tinggi.

Selain itu, daerah kuning merupakan daerah yang rawan dengan potensi longsor di daerah ini.

Daerah yang diarsir dengan warna hijau terang kemudian diklasifikasikan sebagai agak terancam dengan potensi longsor yang rendah di daerah ini, berbeda dengan daerah yang diarsir dengan warna kuning.

Daerah yang berwarna hijau tua tersebut kemudian merupakan daerah yang termasuk salah satu daerah yang tidak rawan atau aman dari potensi longsor.

Pembuatan peta kerawanan longsor ini diharapkan dapat menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengidentifikasi titik rawan longsor.

Baca Juga: Not Angka Pianika Lagu Syukur, Salah Satu Karya Paling Menyentuh Hati untuk Momen Kemerdekaan 17 Agustus

Bencana longsor ini dapat terjadi kapan saja, namun dengan informasi dan penjelasan yang cukup diharapkan masyarakat dapat memprediksi sejak dini bahwa tidak akan ada kerugian materil maupun korban jiwa.***

Editor: Maruhum Simbolon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah