Pelaku berinisial S sebagai eksekutor penembakan, sedangkan P sebagai pengendara sepeda motor Kawasaki Ninja warna hijau.
Kemudian S dan AS sebagai pengawas saat aksi penembakan diluncurkan. Selain itu, DS juga ditangkap selaku penyedia senjata api.
Melalui konferensi pers yang dihadiri Kepala Staf TNI AD Jendral TNI Dudung Abdurachman, Ahmad menjelaskan tentang spesifikasi senjata api atau pistol yang digunakan pelaku untuk melakukan penembakan pada istri TNI di Semarang.
Pelaku membeli senjata api yang diduga rakitan itu beserta empat peluru dengan harga Rp3 juta," sebutnya dikutip Info Semarang Raya dari Pikiran Rakyat.
Adapun hingga kini keberadaan suami dari istri TNI di Semarang (Rina Wulandari) belum juga menampakkan batang hidungnya.
Baca Juga: Istri TNI di Semarang Ditembak, TNI dan Polri Bentuk Tim Penanganan Gabungan
Oleh karena itu tim gabungan TNI dan polisi masih terus mengejar dan mencari keberadaan Kopral Dua M, suami dari istri TNI di Semarang.
Kopral Dua M kini telah diduga kuat sebagai otak dibalik perencanaan pembunuhan dengan penembakan terhadap Rina Wulandari yang tak lain merupakan istri Kopral Dua M sendiri.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV Diponegoro, Letkol Infantri Bambang Hermanto menyebut bila mulai hari ini Muslimin dinyatakan berstatus Tidak Hadir Tanpa Ijin (THTI) setelah sebelumnya mangkir dari kesatuannya usai kejadian penembakan itu.