INFOSEMARANGRAYA.COM,- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo melakukan kunjungan BPSDMD Jateng yang digunakan sebagai tempat isolasi terpusat pasien Covid-19 pada Kamis, 17 Juni 2021.
Dalam kunjungannya itu, Ganjar menyoroti minimnya tenaga medis disana baik itu dokter maupun perawat.
Hal ini tentunya harus segera ditindaklanjuti dengan melakukan penambahan tenaga medis di tempat isolasi tersebut untuk mengantisipasi lonjakan pasien.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Pemalang Tembus 5.068 Kasus, Ini Wilayah yang Patut Diwaspadai!
Baca Juga: Kasus Covid-19 Grobogan Tertinggi Se-Nasional? Sekda Grobogan Buka Suara!
Pihak BPSDMD Jateng sendiri telah mengerahkan tenaga relawan, salah satunya mahasiswa dari Poltekkes.
Kehadiran relawan ini justru diapresiasi oleh Ganjar dan menyarankan agar mahasiswa lain juga diberi kesempatan mengabdi melayani pasien di beberapa tempat isolasi.
" Kami temukan di sini (BPSDMD) ada relawan dari Poltekkes, mereka mahasiswa tingkat akhir. Saya kira ini cara yang baik dan kalau ini bisa diberikan satu kesempatan kepada mereka mengabdi untuk kemanusiaan, baik juga mereka bisa diterjunkan," kata Ganjar Pranowo.
Tercatat 30 persen relawan di BPSDMD Jateng merupakan mahasiswa tingkat akhir.
Ganjar pun menilai para mahasiswa terutama tingkat akhir bisa dijadikan peluang penambahan tenaga medis di situasi darurat ini.
Penambahan relawan kalangan mahasiswa ini bisa dilakukan, namun tergantung dari pihak perguruan tinggi saja.
Baca Juga: Sistem GPS Rusak, Helikopter BNBP Mendarat Darurat di Grobogan
"Saya kira dari Kementerian juga bisa didorong. Dalam kondisi kedaruratan ini insentif yang bisa diberikan kepada mereka adalah praktik di sini dan bisa menggantikan skripsi atau tesis yang ia akan siapkan,” ungkapnya.
Nantinya mahasiswa akan didampingi oleh mentor-mentor untuk membantu dan saya kira mereka punya pengalaman dan ilmu yang cukup bagus.
“Maka pada rapat Senin lalu kita minta untuk kerja sama dengan perguruan tinggi sehingga bisa menyuplai banyak kebutuhan itu," tutup Ganjar.***