INFOSEMARANGRAYA.COM - Di bawah ini kami akan bagikan puisi tentang Kemerdekaan Indonesia yang menyentuh hati karya Chairil Anwar, yang mana sering dibawakan pada momen 17 Agustus.
Adapun puisi tema Kemerdekaan Indonesia karangan Chairil Anwar ini menceritakan kejadian nyata saat Indonesia baru dan sebelum merdeka pada 17 Agustus 1945.
Bisa dikatakan puisi tentang Kemerdekaan Indonesia karangan Chairil Anwar memiliki nilai lebih karena si pencipta menyaksikan perjuangan bangsa Indonesia sebelum dan sesudah 17 Agustus 1945.
Jika kamu ingin mengikuti lomba baca puisi tema Kemerdekaan Indonesia, kami rasa Anda perlu membaca puisi Chairil Anwar di bawah ini yang sangat cocok dibawakan pada momen 17 Agustus.
Jadi, simak artikel ini sampai tuntas untuk dapatkan puisi tema Kemerdekaan Indonesia karangan Chairil Anwar untuk memperingati hari merdeka 17 Agustus nanti.
Selain itu puisi tema Kemerdekaan Indonesia karangan Chairil Anwar yang bakal kami bagikan ini dijamin menyentuh hati ketika kamu bawakan pada lomba baca puisi 17 Agustus nanti.
1. Puisi Prajurit Jaga Malam karya Chairil Anwar
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !
1948
Baca Juga: Rayakan Kemerdekaan dengan 31 Ide Lomba 17 Agustusan Meriah dan Murah! Untuk Semua Kalangan!
2. Puisi Persetujuan dengan Bung Karno Karya Chairil Anwar
Ayo! Bung Karno kasih tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut
Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh
1948
Baca Juga: Not Angka Pianika Lagu Garuda Pancasila yang Biasa Dinyanyikan dalam Rangka Hari Kemerdekaan
3. Puisi Maju Karya Chairil Anwar
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
Februari 1943
Itulah puisi Kemerdekaan Indonesia yang menyentuh hati karangan Chairil Anwar, yang mana pas kamu bawakan pada momen lomba baca puisi 17 Agustus nanti.***