Peringati Hari Sumpah Pemuda, Ini Tokoh-tokoh Penting Dibalik Sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober dan Perannya

26 Oktober 2021, 16:07 WIB
Tokoh-tokoh Sumpah Pemuda 28 Oktober beserta Peranannya dalam memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia /ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

INFOSEMARANGRAYA.COM- Peringatan hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober. 

Ya, momentum ini menjadi saksi bisu perjuangan para pemuda pemudi Indonesia dalam meraih kemerdekaan Indonesia. 

Sumpah Pemuda lahir pada 28 Oktober 1928 tepatnya saat Kongres Pemuda II yang digelar dua hari yakni pada 27 Oktober- 28 Oktober 1928. 

Baca Juga: 10 Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2021 dan Cara Menggunakannya, Cocok Untuk WhatsApp, Facebook, dan Instagram

Beberapa tokoh Sumpah Pemuda patutlah kita kenang jasa-jasanya dalam memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia.

Berikut kami rangkum beberapa tokoh-tokoh perjuangan Sumpah Pemuda beserta peranannya berikut ini:

 

1. Soegondo Jojopoespito

Soegondo Jojopoespito merupakan tokoh yang paling berpengaruh dalam Kongres Pemuda II karena menghasilkan Sumpah Pemuda. Pemuda kelahiran 1905 ini juga merupakan satu di antara aktivis Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia yang ditunjuk sebagai ketua Kongres Pemuda II.

Motto pentingnya dalam Sumpah Pemuda yaitu 'Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa Indonesia'.

 

2. R.M. Joko Marsaid

Posisi wakil ketua dipercayakan kepada Joko Marsaid.Joko adalah perwakilan dari Jong Java. Tidak banyak informasi mengenai Djoko Marsaid. Meski begitu, namanya tetap tercantum sebagai tokoh penting dalam perumusan Sumpah Pemuda.

Baca Juga: Isi dan Makna Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021, Saksi Bisu Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

3. Muhammad Yamin

Muhammad Yamin merupakan satu di antara pencetus Kongres Pemuda II. Meski sebagai pencetus, ia malah didapuk menjadi sekretaris. Saat dicalonkan sebagai ketua, ia tak terpilih lantaran berasal dari Jong Sumatranen Bond.

Padahal, kala itu Kongres Pemuda membutuhkan pemimpin yang dianggap sangat netral. Muhammad Yamin juga yang merumuskan teks Sumpah Pemuda dan selalu mengusung Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

 

4. Amir Sjarifudin

Amir Syarifuddin merupakan perwakilan dari Jong Batak, dipercaya menjadi bendahara dalam Kongres Pemuda II.

Amir Syarifuddin merupakan aktivis pergerakan anti-Jepang yang pernah terancam hukuman mati. Saat Kongres Pemuda II, Amir Syarifuddin banyak menyumbangkan pemikiran cerdasnya.

Baca Juga: Inilah Bentuk Interaksi Antarnegara-Negara ASEAN dan Perubahan Interaksi Antarruang

5. Johan Mohammad Cai

 

Djohan Mohammad Tjai ikut meneken Sumpah Pemuda 1928 karena tercatat sebagai Pembantu I di kepanitiaan Kongres. Ia merupakan perwakilan dari Jong Islamieten Bond .

Sejarawan UI Rushdy Hoesein seperti dilansir Detik, menyebut Mohammad Tjai adalah salah satu peranakan Tionghoa yang terlibat aktif di Kongres Pemuda.

Menurut Rushdy, Djohan Mohammad Tjai ikut meneken rumusan Kongres Pemuda II kala itu. Namun memang namanya seakan tak terdengar lagi, setidaknya tidak seperti Mohammad Yamin sang Sekretaris Kongres Pemuda II.

 

6. R. Katjasoengkana

R Katja Soengkana menjadi Pembantu II di kepanitian Kongres Pemuda II. Ia merupakan perwakilan dari organisasi Pemoeda Indonesia.

Ia lahir di Pamekasan Madura, 24 Oktober 1908. Pendidikannya ditempuh di Rechts Hooge School di Belanda. Ia merupakan pendiri Pendiri Jong Indonesia di Bandung.

Baca Juga: Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober 2021: Mengenang Gerakan Resolusi Jihad Para Santri di Zaman Penjajah

7. R.C.I. Sendoek

Ia menjadi Pembantu III di Kongkres Pemuda II. Dokter Rumondor Cornelis Lefrand (RCL) Senduk merupakan anggota dari Jong Celebes.

Lahir di Minahasa pada tahun 1904, namanya banyak dikenal sebagai dokter yang berjuang pada kesehatan dibandingkan politik praktis.

Selain menjadi tokoh penting Sumpah Pemuda, ia juga menjadi salah satu penggagas lahirnya Palang Merah Indonesia (PMI).

 

8. Johannes Leimena

Tokoh Sumpah Pemuda yang satu ini lahir di Ambon pada 1905. Dia seorang mahasiswa yang menjadi anggota panitia kongres sebagai Pembantu IV.

Selain itu, ia juga menjadi ketua sekaligus perwakilan dari organisasi Jong Ambon. Johannes Leimena cukup aktif di perpolitikan Indonesia setelah Indonesia merdeka.

Dia pernah menjadi ketua umum Partai Kristen Indonesia (Parkindo) mulai tahun 1950 hingga 1957.

 

9. Mohammad Rochjani Su'ud

Mohammad Rochjani Su'ud merupakan pemuda Kaum Betawi yang hadir di Kongres sebagai pembantu V. Pemoeda Kaoem Betawi atau dalam ejaan barunya Pemuda Kaum Betawi adalah wadah organisasi kepemudaan khususnya untuk para pemuda Betawi yang didirikan pada awal tahun 1927 yang diketuai oleh Mohamad Tabrani.

Baca Juga: Meski Hari Libur Nasional Digeser, Umat Muslim Tetap Rayakan Momentum Maulid Nabi Dengan Khidmat

10. Wage Rudolf (W.R.) Soepratman

Pengisi acara dipercayakan kepada Wage Rudolf atau yang akrab bisa disapa WR Supratman. Pada Kongres Pemuda II itulah WR Supratman memperkenalkan lagu ciptaannya yang kini menjadi lagu kebangsaan Indonesia.

Selain itu, ia juga pandai memainkan biola. Pada malam penutupan Sumpah Pemuda, ia memainkan Indonesia Raya secara instrumental dengan biola (tanpa teks).***

Editor: Asri Aulia Rachmawati

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler