INFOSEMARANGRAYA.COM - Pertandingan El Clasico Real Madrid vs Barcelona jilid pertama pada musim ini ada di pihak El Real.
Menjadi tuan rumah, Real Madrid tampil sangat perkasa ketika menjamu Barcelona di Santiago Bernabeu.
Pada pertandingan El Clasico kali ini Barcelona harus mengakui kekalahan 3-1 atas Real Madrid.
Baca Juga: Jelang El Clasico, Real Madrid Masih Harus Tanpa Thibaut Courtois
Dengan hasil ini maka Barcelona harus merelakan tahta Liga Spanyol kembali direbut oleh Real Madrid.
Namun terdapat satu hal yang menarik dari Barcelona pada kekalahan atas Real Madrid di El Clasico kali ini.
Meskipun dapat mengimbangi permainan Real Madrid bahkan mendominasi pada babak kedua, kualitas Barcelona masih dipertanyakan.
Baca Juga: Profil Francis Uzoho, Kiper Omonia yang Berhasil Buat Pemain Manchester United Frustasi
Memang seperti yang diketahui pada beberapa musim terakhir Barcelona memiliki permasalahan pada kualitas permainan yang kurang stabil.
Di La Liga Barcelona dapat dibilang sudah mengalami kenaikan kualitas dengan konsisten memang sebelum menghadapi Real Madrid.
Namun tidak di kancah Eropa, Barcelona terlihat sangat terseok-seok ketika bermain di Liga Champions.
Bahkan Barcelona juga harus menghadapi kemungkinan terburuk untuk tersingkir dari kompetisi Liga Champions ke Liga Eropa musim ini.
Hal tersebut dikarenakan Barcelona yang sangat sulit untuk meraih kemenangan, apalagi Los Cules berada satu grup dengan dua raksasa lain yakni Bayern Munchen dan Inter Milan.
Sebenarnya dari dulu sudah ada beberapa pundit sepak bola yang mengkritik kualitas Barcelona pada musim ini.
Meskipun sudah banyak mendatangkan pemain bintang seperti Robert Lewandowski dan Raphinha, namun Barcelona belum kembali kepada kualitas terbaik.
Hal tersebut dapat terlihat ketika Barcelona menghadapi tim-tim besar seperti Bayern Munchen dan Inter Milan di Liga Champions serta Real Madrid di La Liga.
Terbukti bahwa ketika melawan tim besar seperti 3 tim yang disebut, Barcelona belum bisa memetik satu kemenangan pun.
Hal tersebut semakin menguatkan argumen para pundit bahwa sebenarnya kualitas terbaik Barcelona belum kembali seutuhnya.
Tentu ini menjadi sebuah pr besar bagi Xavi Hernandez untuk memperbaiki kualitas Barcelona mengingat perburuan gelar masih panjang dan sengit.
Apalagi dengan banyaknya dana yang digelontorkan di tengah krisis klub membuat beban terasa semakin berat dipinggul oleh Xavi.
Jawaban tentang kualitas Barcelona sebenarnya sendiri memang baru dapat dinilai di akhir musim nanti.
Dengan materi pemain yang seperti sekarang, sebenarnya secara hitung-hitungan Barcelona memiliki kualitas cukup untuk berburu berbagai gelar prestisius.
Apakah Barcelona akan segera membuktikan kualitas terbaik mereka?***