Doa Gus Mus Sebelum Coblos di TPS Pemilu 2024: Makna Batiniyah dalam Pemilihan, Membimbing Pilihan yang Bijak

- 11 Februari 2024, 11:05 WIB
Ilustrasi - Doa Gus Mus Sebelum Coblos di TPS Pemilu 2024: Makna Batiniyah dalam Pemilihan, Membimbing Pilihan yang Bijak
Ilustrasi - Doa Gus Mus Sebelum Coblos di TPS Pemilu 2024: Makna Batiniyah dalam Pemilihan, Membimbing Pilihan yang Bijak /Instagram @kpu_ri

INFO SEMARANG RAYA - Dalam beberapa hari menuju hari pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, masyarakat Indonesia mempersiapkan diri untuk menggunakan hak pilih mereka. Selain mengenali jadwal dan proses pemilihan, doa sebelum mencoblos surat suara yang diijazahkan oleh KH Mustofa Bisri, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Mus, menjadi perhatian tersendiri.

Doa ini tidak hanya merupakan usaha yang bisa Anda lakukan tidak pandang bulu siapa saja bisa untuk menentukan pemimpin negara Indonesia, tetapi juga mengandung makna mendalam dalam konteks pemilihan pemimpin negara. Info Semarang Raya akan menjelaskan doa tersebut, relevansinya dalam Pemilu 2024, dan pentingnya keputusan yang bijak dalam memilih pemimpin.

Doa sebelum coblos surat suara di TPS Pemilu 2024

Adapun doa sebelum coblos surat suara yang diijazahkan oleh Gus Mus dilansir dari NU Online jabar adalah sebagai berikut:

Sebelum surat-surat suara itu dicoblos, pemilih hendaknya membaca istighfar terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan membaca doa sebagaimana berikut:

اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لَا يَخَافُكَ وَلَا يَرْحَمُناَ

Allahumma lâ tusallith 'alainâ bidzunübinâ man lâ yakhâfuKa walâ yarhamunâ.

Artinya, “Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau kuasakan (jadikan pemimpin) atas kami karena dosa-dosa kami orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak mempunyai belas kasihan kepada kami,".

Baca Juga: Bacaan Doa Sebelum Nyoblos di Pemilu 2024 Salah Satunya dengan Nida' Yaa Sayyidii Yaa Rosuulalloh

Relevansi Doa Gus Mus dalam Pemilu 2024

Dalam suasana politik yang memanas menjelang pemilihan, doa sebelum mencoblos surat suara yang diijazahkan oleh Gus Mus menjadi penyejuk. Doa tersebut, yang menyerukan untuk memohon agar Allah menghindarkan dari pemimpin yang tidak bertakwa dan tidak berbelas kasihan, menyoroti pentingnya aspek moral dan etika dalam kepemimpinan. Dalam konteks Pemilu 2024, doa ini menjadi pengingat bagi setiap pemilih untuk memilih calon pemimpin yang tidak hanya berkompeten secara teknis, tetapi juga memiliki integritas moral yang tinggi.

Makna Batiniyah dalam Doa Sebelum Coblos

Doa sebelum mencoblos surat suara bukan sekadar rangkaian kata-kata, tetapi juga merupakan wujud dari keimanan dan kesadaran spiritual. Melalui doa ini, Gus Mus mengajak setiap pemilih untuk menghubungkan proses pemilihan dengan dimensi keagamaan dan moralitas. Ini menunjukkan pentingnya tidak hanya memperhitungkan aspek material dan politik dalam pemilihan, tetapi juga memperhatikan dimensi batiniyah, yaitu nilai-nilai spiritual dan etis.

Pentingnya Keputusan yang Bijak dalam Pemilu 2024

Dalam konteks pemilihan pemimpin, keputusan setiap pemilih memiliki dampak yang luas bagi masa depan negara. Oleh karena itu, penting bagi setiap pemilih untuk mempertimbangkan dengan cermat calon pemimpin yang mereka pilih.

Doa sebelum mencoblos surat suara mengingatkan kita bahwa pemilihan bukan hanya masalah teknis atau politik, tetapi juga masalah moral dan spiritual. Dengan demikian, setiap pemilih diharapkan untuk menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Dalam suasana Pemilu 2024 yang semakin dekat, doa sebelum mencoblos surat suara yang diijazahkan oleh Gus Mus bukan hanya merupakan ungkapan spiritualitas, tetapi juga pesan moral yang penting.

Baca Juga: Doa Pemilu 2024: Amalkan Doa ini Baik Sebelum dan pada Waktu Pemungutan Suara untuk Indonesia

Doa ini mengajak setiap pemilih untuk menghubungkan proses pemilihan dengan nilai-nilai keagamaan dan moralitas. Dalam memilih pemimpin, penting bagi setiap pemilih untuk menjalankan tanggung jawabnya dengan bijak dan penuh kesadaran akan dampaknya bagi masa depan negara.

Dengan demikian, melalui proses pemilihan yang didasarkan pada doa dan kesadaran moral, diharapkan Indonesia dapat memilih pemimpin yang bertanggung jawab dan berintegritas untuk membawa negara ini menuju kemajuan dan kesejahteraan bersama.***

Editor: Muhammad Abdul Rosid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah