Tarian Legenda Lego-Lego: Pesona Budaya Alor yang Menyatukan

- 12 September 2023, 13:48 WIB
Salah satu seni budaya Indonesia`
Salah satu seni budaya Indonesia` /hasca/pixabay

INFO SEMARANG RAYA - Tarian adat adalah harta tak ternilai dari warisan nenek moyang yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Mereka bukan sekadar gerakan tubuh yang indah, melainkan cerminan makna dan pesan yang dalam. Salah satu tarian adat yang menghiasi kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, adalah tarian lego-lego.

Tarian lego-lego adalah sebuah persembahan budaya yang mengajak seluruh masyarakat Alor untuk bersatu dalam membangun kampung dan negeri mereka. Meskipun setiap wilayah di Alor memiliki gaya tari dan lagu yang unik, tarian ini tetap memiliki bentuk yang khas, yakni melingkar.

Lagu dan pantun yang terdengar selama tarian memiliki arti dan harapan yang beragam. Dahulu, tarian ini bahkan digunakan sebagai tari perang, tetapi kini telah menjadi ungkapan selamat datang bagi para tamu yang datang ke sana.

Ketika tamu tiba, mereka disambut oleh penduduk setempat dan dibawa ke bawah pohon besar. Sejumlah perempuan memegang tangan satu sama lain dan membentuk lingkaran di sekitar pohon tersebut. Tamu diundang untuk bergabung dalam tarian dengan gerakan kaki yang telah diatur dengan cermat, sementara para penari bergerak mengelilingi pohon.

Selama tarian, sirih pinang dan minuman sopi disuguhkan sebagai tanda keramahan. Meskipun gerakan kaki dan lagu mungkin berbeda di setiap daerah, bentuk dasar tarian ini, yakni lingkaran, dan elemen-elemen tradisionalnya tetap tak berubah.

Di dalam lingkaran, terdapat tiga laki-laki dengan peran yang berbeda. Salah satunya memukul gong, yang nada dan iramanya digunakan untuk mengatur langkah para penari. Ada juga yang bertugas menyanyi dan mengucapkan pantun, serta yang lainnya membagikan sirih pinang dan minuman sopi kepada tamu.

Tarian lego-lego bukan hanya menjadi identitas suku di Alor, melainkan juga menjadi lambang persatuan dan harapan. Melalui tarian ini, masyarakat Alor bermimpi agar penduduk asli dan pendatang terus bersatu, membangun kampung dan negeri mereka dengan cinta dan kesatuan yang mendalam.

Tarian ini adalah warisan budaya yang mengalir dalam darah mereka, mengikat mereka sebagai satu keluarga besar yang kuat dan berharga.***

Editor: Hascaryo Pramudibyanto

Sumber: Alvi Nurullita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x