Kriteria Jagoan Mediator yang Baik

- 11 September 2023, 10:25 WIB
Harus tangguh dalam diskusi
Harus tangguh dalam diskusi /hasca/pixabay

 

INFO SEMARANG RAYA - Seorang mediator yang efektif harus memiliki sejumlah kriteria atau karakteristik yang memungkinkan mereka untuk berhasil dalam memfasilitasi perundingan dan membantu pihak yang berkonflik mencapai kesepakatan. Setiap situasi mediasi berbeda, dan mediasi dapat berkaitan dengan berbagai jenis konflik.

Kualitas-kualitas di atas membantu seorang mediator menjadi lebih efektif dalam membantu pihak yang berkonflik mencapai solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. Berikut adalah beberapa kriteria utama seorang jagoan mediator yang patut diketahui.

Ia punya netralitas dan imparsialitas. Mediator harus tetap netral dan tidak memihak kepada salah satu pihak yang berkonflik. Mereka tidak boleh memiliki kepentingan pribadi dalam hasil perundingan. Ia juga punya kemampuan komunikasi yang kuat.

 Mediator harus memiliki kemampuan komunikasi lisan dan tulisan yang baik. Mereka harus dapat menjelaskan proses mediasi, mendengarkan dengan empati, dan membantu pihak yang berkonflik berkomunikasi dengan baik.

Ia terampil berdiplomasi. Keterampilan diplomasi diperlukan untuk menjaga lingkungan mediasi yang kondusif dan memfasilitasi dialog yang produktif antara pihak yang berkonflik. Ia juga punya kemampuan mempertahankan kendali  Mediator harus mampu mengendalikan proses mediasi, termasuk mengelola emosi dan mengarahkan perbincangan menuju solusi yang memadai.

Selain itu ia juga punya kemampuan berpikir kreatif  Kemampuan untuk berpikir kreatif dalam mencari solusi yang memadai dan menciptakan opsi yang dapat diterima oleh pihak yang berkonflik adalah kualitas yang sangat berharga. Juga punya daya empati. Mediator harus memiliki empati, yaitu kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan serta perspektif pihak yang berkonflik. Ini membantu dalam menciptakan kepercayaan dan memfasilitasi pemahaman.

Mampu mempertahankan kerahasiaan. Terkadang, mediasi melibatkan informasi pribadi atau rahasia. Mediator harus mampu menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh pihak yang berkonflik. Ia punya pengetahuan yang mendalam. Memahami isu-isu yang terkait dengan konflik adalah kunci. Seorang mediator yang berpengetahuan akan lebih siap untuk mengatasi argumen dan memfasilitasi perundingan yang berfokus pada solusi.

Kemampuan dan kepemimpinannya tidak dominan. Mediator harus mengambil peran pemimpin dalam memfasilitasi perundingan, tetapi sekaligus tidak dominan atau memaksakan pendapatnya sendiri. Punya juha ketahanan dan kesabaran. Proses mediasi seringkali memakan waktu dan bisa menjadi proses yang melelahkan. Mediator harus memiliki ketahanan dan kesabaran untuk menjalani proses ini.

Begitu juga dalam hal kemampuan beradaptasi, ia punya skenario mediasi yang dapat berubah sewaktu-waktu. Mediator harus dapat beradaptasi dengan perubahan dan merespons dengan fleksibel. Dan juga kemampuan evaluasi objektif. Mediator harus mampu mengidentifikasi isu-isu kunci dan mengevaluasi proposisi yang diajukan oleh pihak yang berkonflik dengan objektif.

Syarat lainnya adalah adanya kepemahaman hukum (jika relevan). Dalam beberapa kasus, mediator mungkin perlu memiliki pemahaman hukum yang mendalam terutama jika konflik berkaitan dengan isu hukum. Punya juga kepercayaan diri. Keyakinan diri membantu mediator menjalankan tugasnya dengan percaya diri dan membantu mengatasi tantangan yang muncul selama mediasi. Terakhir, ia punya kesetiaan terhadap tujuan mediasi  Mediator harus setia kepada tujuan mediasi, yaitu membantu pihak yang berkonflik mencapai kesepakatan yang memadai dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.***

 

 

 

 

 

Editor: Hascaryo Pramudibyanto

Sumber: hasca


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah