Network
INFO SEMARANG RAYA - Negosiator dan mediator adalah dua peran yang berbeda dalam menangani konflik atau perundingan. Meskipun keduanya berusaha mencapai kesepakatan atau solusi, peran dan pendekatan mereka memiliki perbedaan utama.
Kita mulai dari negosiator. Negosiator adalah individu atau kelompok yang mewakili satu atau lebih pihak yang berkepentingan dalam suatu perundingan. Mereka memiliki mandat atau wewenang untuk merundingkan kesepakatan atas nama pihak yang mereka wakili.
Tujuannya untuk kepentingan bersama, sebab negosiator biasanya berusaha mencapai tujuan bersama yang menguntungkan pihak yang mereka wakili. Mereka dapat mencapai kesepakatan yang mengharuskan kompromi dari semua pihak yang terlibat.
Ia menggunakan pendekatan yang berorientasi pada kepentingan. Negosiator cenderung berfokus pada perlindungan dan memenuhi kepentingan pihak yang mereka wakili. Mereka mencari kesepakatan yang memaksimalkan hasil yang diinginkan oleh pihak tersebut.
Terdapat pihak yang terlibat dalam perundingan, sebab negosiator mewakili pihak yang berlawanan atau berkonflik, dan mereka seringkali memiliki pandangan yang berlawanan.
Selanjutnya adalah tentang mediator. Mediator adalah individu yang independen dan netral yang tidak memiliki kepentingan langsung dalam konflik atau perundingan yang mereka mediasi. Mereka tidak mewakili pihak tertentu. Ia juga sebagai fasilitator perundingan. Peran mediator adalah memfasilitasi perundingan antara pihak yang berkonflik. Mereka membantu pihak-pihak tersebut berkomunikasi, memahami masalah, dan mencari solusi bersama.
Ia punya tujuan mediasi. Tujuan utama mediator adalah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pihak yang berkonflik untuk mencapai kesepakatan sendiri. Mediator tidak memiliki kepentingan dalam hasil kesepakatan.
Ia bersikap netral dan imparsial. Mediator harus tetap netral dan tidak memihak kepada satu pihak atau yang lain. Mereka tidak memiliki mandat untuk membuat keputusan atau memaksakan solusi kepada pihak yang berkonflik.
