Arti Integritas dan Wujud Kepemimpinan yang Tdak Dominan

- 8 September 2023, 14:27 WIB
Pemimpin yang baik, tidak mendominasi
Pemimpin yang baik, tidak mendominasi /hasca/pixabay

 

INFO SEMARANG RAYA - Integritas adalah karakteristik moral yang mencakup kejujuran, etika, dan konsistensi dalam tindakan dan nilai-nilai seseorang. Ini mencerminkan kualitas moral seseorang yang menuntut untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip etika dan moral yang baik.

Kepemimpinan yang tidak dominan adalah gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin tidak mendominasi atau mengontrol sepenuhnya situasi atau tim, tetapi lebih cenderung untuk memberikan ruang kepada anggota tim untuk berpartisipasi, berkontribusi, dan mengambil inisiatif. Kepemimpinan yang tidak dominan seringkali cocok dalam situasi di mana ada kebutuhan untuk memotivasi dan memanfaatkan keterampilan serta pengetahuan dari berbagai individu dalam tim. Ini juga dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan berdaya guna, di mana anggota tim merasa dihargai dan diberdayakan untuk berkontribusi secara positif.

Beberapa wujud kepemimpinan yang tidak dominan antara lain mereka yang bertindak sebagai pendengar aktif. Seorang pemimpin yang tidak dominan adalah pendengar yang aktif. Mereka memberikan perhatian penuh kepada anggota tim, mendengarkan pandangan mereka, dan membuka diri untuk masukan.

Ia juga biasa mengajak diskusi kelompok. Pemimpin ini mengajak anggota tim untuk berdiskusi dan berkolaborasi dalam pengambilan keputusan. Mereka mendorong tim untuk berpartisipasi dalam merumuskan solusi dan ide.

Dalam komunitasnya, ia sering memberdayakan anggota tim. Pemimpin yang tidak dominan memberdayakan anggota tim untuk mengambil inisiatif, membuat keputusan, dan mengelola tanggung jawab mereka sendiri. Mereka memberikan otonomi kepada anggota tim.

Ia punya sikap dan sifat kolaboratif. Pemimpin yang tidak dominan mendorong kolaborasi dan kerja tim. Mereka mempromosikan kerjasama di antara anggota tim daripada mencoba mengendalikan segalanya sendiri.

Sosok yang demikian juga terbiasa mengakui dan menghargai kontribusi individu. Pemimpin ini mengakui kontribusi unik yang diberikan oleh anggota tim dan menghargai keberagaman pandangan dan keterampilan dalam tim.

Jika diperlukan, ia akan mengambil peran sebagai fasilitator. Sebagai fasilitator, pemimpin yang tidak dominan membantu memperlancar proses pengambilan keputusan dan perundingan dalam tim, bukan mendikte hasilnya.

Halaman:

Editor: Hascaryo Pramudibyanto

Sumber: hasca


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x