INFOSEMARANGRAYA.COM - Baru-baru ini beredar kabar yang cukup membuat masyarakat Indonesia terheran-heran yakni pernyataan Polri tentang gas air mata yang disebut tidak mematikan.
Lantaran beberapa waktu yang lalu terjadi peristiwa kelam yakni kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada saat pertandingan Liga 1 Persebaya vs Arema hari Sabtu, 1 Oktober 2022.
Dimana setidaknya terdapat 131 korban meninggal dunia serta 704 lainnya mengalami luka-luka ringan hingga berat.
Baca Juga: Dinilai Cuci Tangan, PSSI Lapor Ke FIFA: Tragedi Kanjuruhan Ini Perbuatan Oknum Bukan Pemerintah
Kericuhan tersebut dipicu karena pihak suporter Arema yang kecewa atas hasil pertandingan akhir tim kesayangannya kalah di kandang sendiri.
Sebagian suporter Arema waktu itu langsung berlari ke tengah lapangan yang membuat kericuhan pun terjadi.
Namun sayangnya, hal tersebut diperparah oleh adanya gas air mata yang ditembakkan oleh aparat Polisi dan TNI ke arah suporter yang ada di tribun.
Baca Juga: Simak Kronologi Lengkap Kanjuruhan Usai Pertandingan Arema vs Persebaya dalam Kanjuruhan Berduka
Keadaan pun seketika menjadi bertambah kacau dikala banyak penonton yang berdesak-desakan ingin keluar dari stadion karena gas air mata, namun pintu keluar yang tersedia hanya sedikit yang dibuka.