Network
INFOSEMARANGRAYA.COM - Kasus Brigadir J yang tewas di kediaman Kadiv Propam nonaktif, Ferdy Sambo masih menemui babak baru.
Pada mulanya, kasus yang menewaskan Brigadir J adalah kasus baku tembak antar polisi, yakni Brigadir J dan Bharada E di kediaman Ferdy Sambo.
Kasus ini awalnya ditenggarai karena isu pelecehan yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo sendiri diketahui sedang tidak berada di rumah yang menjadi TKP saat peristiwa tersebut terjadi.
Kasus Brigadir J sendiri dapat dibilang menjadi kasus yang rumit dan memakan waktu panjang untuk menyelesaikannya.
Sejak pertama kali terkuak pada 11 Juli 2022, kasus Brigadir J terus menemui babak baru untuk mendalami apa yang terjadi sebenarnya.
Baca Juga: Update Kasus Brigadir J: Timsus Polri Periksa Saksi di Sekitar Rumah Dinas Ferdy Sambo
Apalagi dengan ditemukannya beberapa kejanggalan yang dikuak oleh pihak Brigadir J setelah dilakukan otopsi terhadap jenazah sang polisi.
Sebelumnya dalam kasus Brigadir J, beberapa orang termasuk Bharada E telah dipanggil oleh Komnas HAM untuk dimintai keterangan.
Namun pemeriksaan tak cukup sampai di situ saja, sekarang ini pihak Polri juga telah mengerahkan tim khusus untuk mendalami kasus Brigadir J yang menyangkut Bharada E dan Ferdy Sambo juga.
Baca Juga: Siapa Valencia Tanoesoedibjo dan Bagaimana Perjalanan Karirnya? Simak Selengkapnya di Sini
Adapun tim khusus bentukan Polri akan melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi di sekitar kediaman Ferdy Sambo.
Pemeriksaan saksi-saksi yang di tempat kejadian perkara (TKP)," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo saat ditanya pada Rabu, 3 Agustus 2022.
Namun belum diketahui secara pasti tentang jumlah saksi yang akan diperiksa oleh tim khusus bentukan Polri.
Pembentukan tim khusus Polri juga merupakan bentuk dari pendalaman untuk mengetahui tiga perkara dari penembakan.
“Pendalaman yang dilakukan di TKP pada hari ini, yaitu untuk mengetahui, yang pertama adalah sudut tembakan, yang kedua jarak tembakan, yang ketiga adalah sebaran pengenaan," ujar Dedi.***
