Network
INFOSEMARANGRAYA.COM- kasus pembunuhan Brigadir J masih terus bergulir proses hukumnya.
Pihak kepolisian masih terus mengusut kebenaran mengenai kasus penembakan Brigadir J. dimana awalmula Brigadir J diduga lakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam non aktif Ferdy Sambo.
Dugaan demi dugaan terkait kasus tewasnya Brigadir J terus bermunculan, salah satunya yani dugaan Brigadir J alami penyiksaan sebelum ia meninggal.
Baca Juga: Link Download Minecraft Pocket Edition 1.19.10.03 Legal dari Mojang Studios untuk Android dan iOS
Baru-baru ini muncul sebuah isu bahwa Brigadir J mengalami penyiksaan saat berada dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta. penyiksaan tersebut diduga berlangsung di dalam mobil.
Satu persatu fakta akhirnya bermunculan terkait kejanggalan kronologi awal yang telah dipaparkan oleh pihak kepolisian.
Untuk memudahkan proses penegakan hukum maka pihak kepolisian menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo serta Irjen Fadil Imran untuk sementara.
Baca Juga: Merasa Sudah Biasa Jadi Sultan, Simak Jurus Raffi Ahmad Agar Disebut Sultan Bukan Sembarang Sultan
Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum dari keluarga Brigadir J meyakini bahwa Brigadir J tewas tak hanya karena luka tembak.
Kamaruddin mengklaim bahwa ia menemukan sejumlah luka pada tubuh Brigadir J hal tersebut dapat ia buktikan dengan bukti berupa foto dan video terkait bekas luka tersebut.
Baca Juga: Fans Panik! Layar Raksasa Timpa Member Boy Band Mirror Asal Hong Kong Saat Melangsungkan Konser
Kamaruddin Simanjuntak memberikan keterangan bahwa adanya dislokasi pada rahang brigadier J, terdapat luka senjata tajam yang memiliki Panjang kurang lebih satu jengkal yang berada di belakang telinga, telinga mengalami bengkak, di bagian bahu kanan terdapat luka menganga akibat sabetan senjata tajam, jari manis mengalami pengrusakan, bagian perut kanan dan kiri serta tulang rusuk alami memar, terdapat bekas luka tembakan di dada sebelah kanan, bagian dagu alami luka dan telah dilakukan penjahitan, luka di bagian bawah ketiak, bagian kaki kanan terdapat bekas luka yang telah dijahit, bagian perut alami luka yang masih mengeluarkan darah, di bagian bawah mata ditemukan luka, di bagian hidung juga ditemukan luka dan 2 tanda jahitan, luka dibagian bibir serta luka sayatan yang berada di bagian leher.
Oleh karenanya pihak pengacara dan keluarga Brigadir J meminta untuk melakukan autopsi ulang dengan catatan autopsy tak hanya melibatkan pihak polisi namun juga pihak lain seperti dokter TNI.***
