Baca Juga: Viral! Dokter di Brazil Lakukan Pelecehan Seksual Kepada Pasien Yang Sedang Operasi! Bikin Geram!
“Sepekan sebelum meninggal dunia, rekaman itu menyebar dan (dia) di-bully teman-temannya semakin menjadi-jadi. Anak saya jadi malu, tak mau makan minum, melamun terus sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan,” jelasnya.
“Sebelum kejadian rekaman itu, korban juga mengaku suka dipukul-pukul oleh mereka. Sampai puncaknya dipaksa begitu (sama kucing),” imbuhnya.
Kabarnya pihak keluarga pelaku perisakan terhadap PH sudah datang ke rumah keluarga PH untuk meminta maaf.
Keluarga PH mengungkap bahwa mereka sudah ikhlas menerima kepergian anaknya. Namun, pihak keluarga meminta agar hal ini tidak terjadi lagi kepada anak-anak lainnya.
Baca Juga: Dituding Jadi Saksi Peringan Terdakwa JE dalam Kasus Kekerasan Seksual, Kak Seto Angkat Bicara
"Saya minta jangan lagi ke anak lainnya," pungkasnya.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengonfirmasi benar adanya berita perisakan terhadap PH ini hingga korban meninggal dunia.
“Betul, sesuai keterangan keluarga korban, anak 11 tahun ini di-bully sampai depresi kemudian meninggal saat rekaman pemaksaan tak senonohnya,” jelas Ato.
Bersama dengan Polsek Singaparna Polres Tasikmalaya, KPAID Tasikmalaya memberikan pendampingan psikis untuk keluarga korban.