INFOSEMARANGRAYA.COM - Ketua TPN Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Arsjad Rasjid mengumumkan struktur baru, yaitu Deputi Inklusi.
Deputi Inklusi ini dipimpin oleh Jaleswari Pramowardhani yang saat ini menjabat sebagai Deputi V bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pertahanan dan Hak Asasi Manusia di Kantor Staf Presiden (KSP).
Arsjad menyampaikan bahwa Deputi Inklusi beranggotakan mayoritas tokoh perempuan yang aktif dalam berbagai macam sektor publik.TPN Ganjar-Mahfud hari ini kedatangan para perempuan hebat yang aktif di berbagai bidang mulai dari politik, demokrasi, anti korupsi hingga isu lingkungan," kata Arsjad di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu 15 November 2023.
Selain Jaleswari, tokoh perempuan yang bergabung dalam Deputi Inklusi ini adalah Sandrayati Moniaga, Yustitia Arief, Nia Sjarifudin, Ika Ardina, dan Ruby Khalifah.
Arsjad menjelaskan bahwa langkah ini menunjukkan komitmen dari TPN Ganjar Pranowo dan Mahfud MD bahwa kemenangan ini nantinya tidak hanya untuk sekelompok orang, tetapi untuk semuanya.
Kami percaya perempuan memiliki peran yang besar dalam membangun Indonesia ke depan," ucap Arsjad.
Ia juga berharap dengan adanya divisi baru ini akan menambah energi untuk memperjuangkan nilai demokrasi.
Menurut Arsjad, semua harus waspada atas berbagai bentuk kecurangan dan kelicikan terutama memasuki masa-masa kampanye sebentar lagi.
Ini serius karena kita semua tahu, di awal masa pencalonan pun sudah ada yang berani melakukan kecurangan. Mari kita awasi bersama semua tahapan dan jalannya pilpres agar tidak terjadi kecurangan," kata Arsjad.
Selaras dengan Arsjad, tokoh perempuan ini juga menyatakan dukungannya bergabung dalam TPN Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk menyelamatkan demokrasi dalam keberjalanan Pilpres 2024 mendatang.
Sandrayati Moniaga, aktivis HAM dan Pro Demokrasi mengatakan bahwa sebagian aktivis HAM biasanya nonpartisan, karena itu memang prinsip universal, tetapi dalam kondisi ini harus ikut berpihak untuk memperjuangkan agar demokrasi tidak runtuh.
Tak hanya Sandrayati Moniaga, Nia Sjarifuddin, Ketua Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika juga menyuarakan pendapatnya.
“Kita hadir disini bukan hanya untuk menguatkan demokrasi tapi bagaimana kita ingin demokrasi itu berjalan terjamin dengan apa yang menjadi konsensus kebangsaan,” tambah Nia Sjarifuddin.***