Apa itu Klitih? Viral Tagar Yogya Tidak Aman Trending di Twitter Karena Kasus Klitih

29 Desember 2021, 07:31 WIB
Klitih kembali berulah, Tagar Yogya Tidak Aman Trending di Twitter /Pixabay/ KlausHausmann/



INFOSEMARANGRAYA.COM - Baru-baru ini sedang ramai diperbincangkan di Twitter mengenai masalah klitih yang meresahkan masyarakat Yogyakarta.

Bahkan muncul beberapa tagar di trending Twitter yang membahas tentang peristiwa klitih ini, seperti Yogya Tidak Aman, Jogja Darurat Klitih, dan Sri Sultan Yogya Darurat Klitih.

Karena sedang ramai membahas tentang klitih, pastinya banyak orang khususnya yang berada di luar Yogyakarta bertanya-tanya, apa itu klitih?

Baca Juga: Tagar TangkapBaharBinSmith VS Tagar KamiBersamaBaharBinSmith Semakin Panas, Ada Apa?

Maka dari itu, simak penjelasan dari Info Semarang Raya mengenai asal-usul klitih yang dirangkum dari akun Instagram berbagai sumber.

Klitih merupakan salah satu fenomena sosial yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu merujuk pada kekerasan di kalangan remaja atau kelompok kriminal pelajar di Yogyakarta.

Dalam bahasa Jawa, klitih memiliki arti yaitu jalan-jalan atau berkeliaran ke suatu tempat dengan tujuan tak menentu atau tidak jelas arahnya.

Baca Juga: Tagar Proses Hukum Mulan Jameela Trending di Twitter, Ada Apa?

Namun sejak tahun 2017, kata “klitih” mengalami pergeseran makna menjadi bentuk kegiatan negatif.

Yaitu karena banyak dari sekumpulan atau geng-geng yang berisikan pelajar SMP maupun SMA yang melakukan aksi kriminal di jalanan.

Jadi, kata “klitih” disini merujuk kepada sekumpulan remaja yang masih duduk di bangku sekolah yang melakukan aksi kejahatan di jalanan.

Baca Juga: Sumur Resapan Dinilai Tidak Efektif, Netizen Naikkan Tagar #AniesGagalTotal

Banyak dari netizen asal Yogyakarta yang mengatakan bahwa klitih merupakan kejahatan yang paling sering terjadi di Yogyakarta.

Walaupun sudah memakan korban yang banyak, namun kasus klitih ini masih sulit diberantas.

Menurut Kriminolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Suprapto menilai bahwa aksi kejahatan jalanan yang kerap disebut klitih ini bukan dilakukan para pelakunya tanpa didasari motif.

Baca Juga: Siskaeee Ditangkap dalam Kondisi Berhijab, Netizen Naikkan Tagar #SiskaeeeBukanMuslim

Biasanya para pelaku berkelompok ini mencari jati diri kelompok, pelampiasan kekecewaan atau ketidakpuasan menjalani hidup, maupun untuk merekrut pimpinan atau anggota baru.

Tidak mencuri, merampok, merampas, atau karena dendam, pelaku klitih hanya mencari kepuasan yaitu dengan cara membacok atau memukuli korbannya.

Sedangkan korbannya sendiri adalah orang yang tak dikenal, salah satunya yang diincar oleh pelaku adalah pelajar dan mahasiswa.

Baca Juga: Tagar 'Atlet Harus Paham' Trending karena Buzzer, Warganet Twitter Balas dengan Tagar 'Apresiasi Untuk Atlet'

Seperti contoh pada tahun 2018 lalu. Herlangga, seorang Mahasiswa UGM tewas karena dibacok oleh orang tak dikenal, korban mengalami luka di punggung yang tembus hingga ke paru-paru.

Dan baru-baru ini, terjadi lagi kasus klitih yang menimpa seorang wanita. Seperti yang diunggah oleh akun Twitter @merapi_uncover pada 27 Desember 2021 lalu.

Wanita tersebut mengalami luka sayatan di bagian tangan kirinya usai dirinya dihampiri oleh motor yang dikendarai dua orang.

Sampai saat ini, netizen juga terus menyuarakan agar kasus klitih segera diatasi kepada Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X yaitu dengan memberikan tagar Yogya Tidak Aman, Jogja Darurat Klitih, dan Sri Sultan Yogya Darurat Klitih di masing-masing tweetnya.***

Editor: Alfiansyah

Tags

Terkini

Terpopuler