Inilah 5 Ritual dan Peribadatan Umat Hindu Dalam Menyambut Hari Raya Nyepi

- 14 Maret 2021, 16:43 WIB
Ilustrasi ritual dalam perayaan Hari Raya Nyepi 2021 yang jatuh pada Minggu hari ini, 14 Maret 2021.*
Ilustrasi ritual dalam perayaan Hari Raya Nyepi 2021 yang jatuh pada Minggu hari ini, 14 Maret 2021.* /ANTARA FOTO/Didik Suhartono

INFOSEMARANGRAYA.COM,- Seluruh Umat Hindu pada hari ini Minggu 14 Maret 2021 tengah merayakan Hari Raya Nyepi. Perayaan tahun baru ini dengan penuh keheningan serta berbagai doa turut dipanjatkan kepada Tuhan untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).

Sebelum dan sesudah pelaksanaan Hari Raya Nyepi tentunya terdapat sejumlah ritual dengan berbagai tahapan yang dilakukan oleh penganut agama Hindu. 

Nah, seperti yang diperoleh dari berbagai sumber berikut ini infosemarangraya telah merangkum berbagai ritual dan tahapan apa saja selama Hari Raya Nyepi.

Baca Juga: Inilah 5 Ritual dan Peribadatan Umat Hindu Dalam Menyambut Hari Raya Nyepi

Baca Juga: Undip Masuk Peringkat 6 Universitas Terbaik di Indonesia Versi THE WUR, Ini Tanggapan Rektor

1. Melasti

Dua hari sebelum Nyepi, penganyt agama Hindu melakukan ritual persembahyangan di laut maupun danau, sembari menyucikan segala benda sakral dari Pura.

Masyarakat hindu percaya bahwa laut dan danau adalah sumber air suci (Tirta Amerta) yang mampu menyucikan berbagai hal kotor dalam diri manusia serta alam.

2. Tawur

Bukan hanya ritual Melasti, sehari sebelum perayaan Nyepi, umat Hindu juga menyiapkan sesajen (caru) untuk diletakan di rumah masing-masing.

Baca Juga: Pesan Menag Bagi Umat Hindu Saat Hari Suci Nyepi 2021, Salah Satunya Soal Covid-19

Baca Juga: Semprotkan Hand Sanitizer ke Muka Wartawan, Pejabat ini Bilang Bercanda

3. Pengrupukan

Rangkaian hari raya Nyepi diikuti pengrupukan atau Mecaru, yaitu menebar nasi Tawur di sekeliling rumah sambil memukul kentongan hingga gaduh.

Pengerupukan ini memilik makna yakni untuk mengusir Buta Kala yang ada di sekitaran tempat tinggal. 

Dalam prosesi Mecaru sendiri terutama di Bali, dimeriahkan dengan adanya pawai ogoh-ogoh berwujud Buta Kala, yang menggambarkan sifat buruk manusia seperti tamak atau jahat.

Pada akhir ritual, ogoh-ogoh tersebut dilenyapkan dengan cara dibakar sebagai bentuk membersihkan sifat buruk.

4. Nyepi

Setelah prosesi Mecaru berlangsung, pada keesokan harinya puncak Hari Raya Nyepi dilakukan selama 24 jam tidak ada aktivitas seperti biasa.

Dalam pelaksanaan nyepian (Catur Brata) ini umat Hindu dilarang menyalakan api, tidak boleh melakukan kegiatan apapun termasuk berpergian mencari hiburan.

Hal ini bertujuan sebagai bentum introspeksi atau menyucikan diri, dengan melepas semua hal yang berhubungan dengan kehidupan duniawi dalam sehari penuh.

Ketika perayaan Nyepi juga disarankan umat Hindu untuk berpuasa 24 Jam, Bertapa, yoga maupun semedi merenungi segala dosa sekaligus memberi kesiapan diri dalam menyambut tahun baru.

5. Ngembak Geni

Setelah Penyepian, ada ritual Ngembak Geni, yaitu umat Hindu melakukan Dharma Shanti atau mengunjungi keluarga dan tetangga untuk saling memaafkan satu sama lain.

Dharma Shanti ini sama seperti Lebaran, supaya menjadi lebih bersyukur, memaafkan segala kekeliruan di tahun sebelumnya dan memulai lembaran baru dengan hati yang bersih.

Berdasarkan pengertian kehinduan, Dharma Shanti adalah filsafat Tattwamasi yang memandang semua manusia di penjuru bumi sebagai ciptaan Ida Sanghyang Widhi Wasa***

Editor: Eko Nugroho

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah